Kraton,REDAKSI17.COM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta bersama Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) menggelar kegiatan Bakti Duta Pancasila 2025 di Alun-Alun Kidul, Jumat (28/2). Acara ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap lingkungan sekaligus implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Nindyo Dewanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki empat tujuan utama. Pertama, sebagai bagian dari peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang jatuh pada 1 Maret. “Momentum ini kami manfaatkan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap negara melalui aksi nyata,” ujar Nindyo.
Kedua, besok adalah hari pertama bulan Ramadan. Oleh karena itu, Nindyo mengatakan bahwa kegiatan bersih-bersih ini menjadi simbol penyucian, baik secara lingkungan maupun diri, dalam menyambut bulan suci.
“Ketiga, kami juga merespons saran dari pihak Keraton agar area Alun-Alun Kidul dibersihkan. Sebagai pusat aktivitas masyarakat, area ini sering kali dipenuhi sampah, seperti plastik dan tusuk sate, yang dapat membahayakan pengunjung. Oleh karena itu, kami mempercayakan teman-teman DPPI untuk membersihkan kawasan ini guna menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan aman bagi masyarakat,” terang Nindyo.
Terakhir, kegiatan ini juga sejalan dengan visi dan misi Wali Kota Yogyakarta dalam 100 hari pertama kepemimpinannya, yang menekankan pentingnya kebersihan kota. “Meskipun Kesbangpol tidak secara langsung bertugas dalam bidang kebersihan, kami tetap berupaya mendukung kebijakan pemerintah dengan menginisiasi aksi bersih-bersih ini sebagai bentuk implementasi pancasila,” tegasnya.
Foto bersama
Ke depan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan berbagai forum di masyarakat, seperti FKDM, FPK, FKUB, serta ormas-ormas yang menjadi mitra Bangkespol Kota Yogyakarta.
“Kami juga mempertimbangkan untuk mengadakan kegiatan serupa di lokasi-lokasi lain bersama stakeholder terkait, seperti DLH, Koramil, Polsek, serta perangkat kelurahan. Saat ini, kegiatan diikuti oleh sekitar 150 peserta yang berasal dari berbagai unsur, termasuk DPPI, Kesbangpol, DLH, serta perwakilan wilayah Kelurahan Kadipaten dan Kelurahan Panembahan,” kata Nindyo.
Terkait dengan keberlanjutan kegiatan ini, Pihaknya masih mempertimbangkan frekuensi pelaksanaannya. Harapannya, kegiatan ini dapat dilakukan secara rutin, misalnya seminggu sekali. Namun, tentu saja hal ini akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Bersih-bersih alun-alun kidul
Sementara itu, salah satu Duta Pancasila yang turut serta dalam kegiatan ini, Retina Nur Faizah Rumdono, mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman baru dan bermakna bagi mereka.
“Ini adalah langkah awal bagi kami sebagai DPPI untuk berkontribusi lebih luas bagi masyarakat. Biasanya masyarakat mengenal Paskibraka hanya bertugas mengibarkan duplikat bendera pusaka, tapi melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa pengabdian kami tidak berhenti di sana,” ungkap Retina.
Ia juga menambahkan bahwa dalam kegiatan ini para peserta mendapatkan berbagai pembekalan mengenai sejarah dan kebudayaan Yogyakarta, termasuk konsep Sumbu Filosofis Kota Yogyakarta. “Kami tidak hanya mempelajari sejarah, tetapi juga berupaya menjaga dan melestarikannya dengan aksi nyata. Salah satunya dengan membersihkan lingkungan serta menjaga kebersihan dan kelestarian ruang publik,” lanjutnya.
Menurut Bima Putra Febiantara yang juga anggota Duta Pancasila, program ini tidak hanya menjadi aksi peduli terhadap lingkungan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sikap saling peduli, gotong royong, serta menjaga kebersihan dan kelestarian alam adalah cerminan nyata dari pengamalan Pancasila.
“Kami berharap program ini bisa menginspirasi generasi muda lainnya agar lebih bertanggung jawab secara kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” katanya.