Home / Daerah / Wagub DIY: Edukasi Warga, Langkah Efektif Turunkan Stunting

Wagub DIY: Edukasi Warga, Langkah Efektif Turunkan Stunting

Yogyakarta (10/04/2025) REDAKSI17.COM– Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Perwakilan BKKBN DIY menyelenggaran acara Rembuk Stunting Tingkat Provinsi pada Kamis (10/04) di Hotel Loman Park Hotel, Yogyakarta. Rembuk Stunting di DIY berfokus pada upaya pencegahan dan percepatan penurunan prevalensi stunting, yang merupakan salah satu priotitas nasional dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Hadir Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Pada kesempatan tersebut, Sri Paduka menyampaikan langkah-langkah strategis untuk mencapai target prevalensi stunting sebesar 14,2%, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Adapun langkah yang ditempuh antara lain yaitu; penguatan kolaborasi lintas sektor, pemberdayaan masyarakat untuk keterlibatan masyarakat dalam edukasi program pencegahan dan penurunan stunting. Selain itu, diperlukan penguatan data baik balita stunting maupun KRS (Keluarga Beresiko Stunting), peningkatan akses layanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita, serta Pengembangan program-program inovatif dalam menurunkan angka stunting yang sesuai dengan budaya dan kebutuhan lokal.

“Banyak sekali program kegiatan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang tingkat keberhasilannya baik, itu karena justru warga masyarakat atau stakeholder tidak menjadikan mata kegiatan itu menjadi objek, tetapi menjadi subjek, bagaimana mengedukasi warga” tuturnya. Sri Paduka menekankan pada point pemberdayaan dan keterlibatan masyarakat, bahwa penting megedukasi dan melibatkan warga masyarakat agar bisa menjadi subjek bukan sekedar objek.

Selain pentingnya masyarakat sebagai subjek, Sri Paduka juga menekankan agar penyiapan dimulai dari keluarga. Setiap orang tua punya kewajiban untuk membina dan mendidik keluarganya untuk lebih baik. Dalam hal ini, khususnya menyiapkan generasi yang lebih baik, terkait dengan pemenuhan gizi dan kesehatan fisik.

Pada kesempatan yang sama, Sri Paduka menyampaikan harapannya, agar dalam rembuk stunting nantinya ada peran aktif dan saran konstruktif. Diharapkan pula, melalui rakor hari ini, dapat dihasilkan komitmen untuk lebih sinergi melalui peran masing-masing dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting di DIY.

Sementara itu, Kepala DP3AP2, Erlina Hidayati Sumardi, S.IP., M.M. dalam laporannya menyampaikan, bahwa Rembuk Stunting di DIY bertujuan untuk menggalang komitmen dalam menyatukan langkah dan strategi antara pemerintah, organisasi non pemerintah, akademisi dan masyarakat untuk bersama-sama menangani permasalahan stunting. Rembuk Stunting Tingkat Provinsi merupakan salah satu rangkaian Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan untuk penyusunan rencana Kerja Pemerintah Daerah.

“Tema yang diangkat dalam kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Provisnsi ini adalah Penguatan Peran Keluarga untuk Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di DIY,” ucapnya. Erlina menjelaskan, bahwa tema tersebut mengandung upaya pencegahan dan penanganan stunting. Melalui tema tersebut, DP3AP2 mengajak seluruh elemen, baik pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bersama semua lapisan masyarakat untuk menggalang komitmen bersama, terlibat aktif sesuai kapasitasnya dalam mencegah dan mempercepat penurunan stunting.

Selain Rembuk Stunting, pada kegiatan hari ini juga dilakukan penandatanganan Naskah Komitmen dan Berita Acara Hasil Kegiatan Rembuk Stunting yang ditandatangani oleh Wakil Gubernur DIY, Ketua DPRD DIY, Kepala DP3AP2, Kepala OPD DIY, Kabupaten/Kota dan perwakilan sektor non-pemerintah.

HUMAS PEMDA DIY

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *