Home / Daerah / DIY Segera Luncurkan Aplikasi Data Dampak Bencana Di Satuan Pendidikan

DIY Segera Luncurkan Aplikasi Data Dampak Bencana Di Satuan Pendidikan

Yogyakarta (14/04/2025) REDAKSI17.COM – Sebagai upaya memperkuat managemen data dan memonitor dampak kejadian bencana di sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Sekber SPAB Daerah DIY bersama Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, Yayasan Plan International Indonesia dan dukungan Prudence Foundation mengembangkan Aplikasi Data Dampak Bencana di satuan pendidikan.

Selain guna mempercepat proses pengumpulan data dampak kejadian bencana di satuan pendidikan, aplikasi ini juga bertujuan mempercepat response dukungan dari otoritas, sehingga proses pembelajaran dapat berlanjut secara cepat.

Aplikasi data dampak bencana di satuan pendidikan ini rencananya akan segera diluncurkan pada tanggal 29 April 2025 mendatang. Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X pun menyampaikan dukungan terhadap rencana peluncuran aplikasi tersebut, saat menerima audiensi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Suhirman sekaligus Ketua Sekber SPAB Daerah DIY pada Senin (14/04) di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Dalam audiensi tersebut, selain untuk pihak sekolah, Sri Paduka mengungkapkan, informasi atau kegiatan terkait kebencanaan juga diharapkan dapat disimulasikan dalam bentuk digital/aplikasi bagi para siswa/siswi sekolah. Membuat formulasi informasi edukasi kebencanaan yang sederhana dan mudah untuk dipahami, namun tetap menarik, sehingga dapat terus diingat dan diterapkan ketika sewaktu-waktu terjadi bencana.

“Kita tidak mengajarkan mereka sebagai ahli untuk menanggulangi bencana, tapi paling tidak, ada pemahaman dasar kalau terjadi suatu bencana mereka tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus disiapkan. Bisa membantu orang tua untuk menyiapkan apa. Jadi monggo dibuat se-menyenangkan mungkin. Sederhanakan bahasanya, aplikasinya dimudahkan,” ucap Sri Paduka.

Selain itu, Sri Paduka juga menyampaikan, agar edukasi terkait kebencanaan kepada siswa/siswi di sekolah dapat dilakukan dengan menyasar pada tata cara penyelamatan yang lebih spesifik, seperti penyelamatan administrasi.

“Jadi dibuat satgas yang lebih spesifik di sekolah. Dibentuk tim khusus untuk penanggulangan bencana di lingkungannya. Dibagi secara spesifik. Tim A, Tim B, Tim C. Tim A khusus menyelamatkan administrasi, Atau ada yang tugasnya koordinator lapangan untuk mengarahkan teman-temannya ke titik kumpul. Sepertinya ini perlu ada,” ujar Sri Paduka.

Ditemui usai audiensi dengan Sri Paduka, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Suhirman menyebutkan, aplikasi data dampak bencana di satuan pendidikan yang akan diluncurkan ini menjadi basis data awal untuk mengidentifikasi kesenjangan dukungan yang diperlukan.

Adanya aplikasi ini memudahkan sekolah dalam melakukan pelaporan kejadian bencana dan juga mempersingkat waktu bagi pemerintah khususnya Dinas Pendidikan untuk mengumpulkan data dampak serta kebutuhan saat dan pascabencana.

“Aplikasi data dampak bencana di satuan pendidikan ini adalah pendataan kebencanaan di sekolah-sekolah yang nantinya saat ada bencana itu kita langsung update data-data yang ada kerusakan apa.  Jadi data kebencanaan langsung bisa sekolah-sekolah isi di aplikasi itu. Pendataan itu nanti kemudian digunakan untuk data-data bantuan,” tutur Suhirman.

Aplikasi data dampak bencana ini telah mulai dikembangkan sejak Mei 2024 dengan target penggunaan tahun 2025. Koordinator utama pengembangan aplikasi ini adalah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahrga DIY dengan didukung oleh tim substansi, yakni lembaga non pemerintah anggota Sekber SPAB DIY, Forum PRB, dan tim teknis aplikasi, yaitu Dinas Komunikasi Dan Informatika DIY.

Sumber data utama aplikasi, yaitu data dapodik dan simdik, namun aplikasi akan dihosting oleh Data Centre Pemda DIY yang kemudian akan diintegrasikan ke portal layanan publik pemda DIY. Dalam proses pengembangannya, melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, BPBD Kab/Kota, Dinas Pendidikan Kab/Kota, Balai Dikmen Kab/Kota, Kantor Wilayah Kementerian Agama, lembaga non pemerintah, serta perwakilan sekolah.

Dengan adanya aplikasi tersebut, dampak kejadian bencana di satuan pendidikan pun dapat dikumpulkan secara cepat dan tepat. Selain mengumpulkan data, dashboard yang dihasilkan kemudian dapat digunakan oleh pihak-pihak yang ingin memberikan bantuan kepada satuan pendidikan yang terdampak bencana.

Adapun secara umum, aplikasi data dampak bencana di satuan pendidikan ini akan memberikan gambaran terkait beberapa hal antara lain, seperti informasi umum kejadian bencana yang terjadi; dampak kejadian bencana pada warga satuan pendidikan (jumlah guru dan siswa terdampak); dampak kejadian bencana pada sarana dan prasarana (buku, ruang kelas, termasuk ruangan lain yang ada di sekolah); data kebutuhan bantuan darurat; dan data penanganan (apa saja yang telah dilakukan dll).

Setelah satuan pendikan mengisi seluruh data yang diminta sebagai syarat, tahap selanjutnya adalah verifikasi oleh otoritas hasil verifikasi tersebut yang kemudian menjadi basis data yang digunakan untuk merespons kejadian bencana di satuan Pendidikan, baik oleh pemerintah maupun oleh lembaga lainnya sebagai pemberi bantuan.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *