Yogyakarta (20/04/2025) REDAKSI17.COM – Ditengah upaya menuju Indonesia Emas 2045, perayaan Hari Raya Keagamaan menjadi oase spiritual bagi bangsa Indonesia. Bahwa modernitas, dapat tumbuh dari nilai-nilai budaya yang dijaga dengan sepenuh rasa. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X pada malam perayaan Dharma Shanti Hari Suci Nyepi, Saka 1947 Tahun 2025 di concert hall, Kampus ISI Yogyakarta pada Sabtu malam (19/04), sekaligus menyampaikan selamat merayakan Dharma Shanti Hari Raya Nyepi kepada seluruh umat Hindu DIY.
Hadir mewakili Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sambutannya Sri Paduka juga menyampaikan, bahwa di Tanah Mataram terpelihara sebuan pelita hidup ‘Hamemayu Hayuning Bawono’ – merawat, memperindah, dan menjaga keseimbangan jagad. Yang falsafah tersebut, selaras dengan semangat Nyepi yang tertanam dalam catur Brata; amati karya, amati geni, amati lelungan dan amati lelanguan. “Selamat merayakan Dharma Shanti Hari Suci Nyepi, Tahun Saka 1947, semoga Tuhan senantiasa memberkahi dengan kedamaian dan kekuatan, untuk terus mewarnai dunia dengan kebaikan” ungkap Sri paduka.
Dr. Irwandi, M.Sn. Rektor ISI Yogyakarta menyampaikan apresiasi dan dukunganya. Dalam hal ini, ISI Yogyakarta telah mendukung kegiatan tersebut selaku tuan rumah, sebagai penyedia tempat penyelenggaraan Dharmasanti Hari Suci Nyepi, Saka 1947 Tahun 2025. Hal ini sebagai bukti, bagaimana Bangsa Indonesia menjunjung tinggi kemerdekaan dan toleransi antar umat beragama. Ia dan segenap jajaran pimpinan, dan pengurus civitas akademika ISI Yogyakarta menyampaikan selamat Hari Raya Nyepi kepada seluruh umat Hindu, khususnya umat Hindu Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) DIY, AKBP (Pur) I Nengah Lotama menyampaikan, bahwa Dharma Shanti merupakan momentum suci untuk memurnikan diri, mensucikan hati, dan mempertahankan hubungan sosial dengan semangat kasih dalam bersilaturahmi. melalui Dharma Shanti, mengingatkan kembali komitmen umat Hindu, sebagai umat beragama untuk menjaga harmoni baik dengan sesama umat manusia, alam semesta dan sang pencipta. Sesuai dengan tema Dharmasanti Tahun 2025, yaitu ‘Dengan Moderasi Beragama Umat Hindu DIY Menjaga Harmoni dalam Era Digitalisasi’ mengandung makna yang sangat mendalam dan konteks kuat. Moderasi beragama bukanlah kompromi dengan ajaran suci. Melainkan, sikap bijak untuk hidup berdampingan dalam keragaman serta mampu menempatkan kebaikan dan cinta jasih kepada semua.
Ditengah derasnya arus digitalisasi dan distribusi teknologi, umat Hindu dituntut untuk tetap berpijak pada nilai-nilai dharma serta, toleran dan eksklusif. Nilai-nilai tersebut, menjadi potensi penting dalam unsur Indonesia Emas 2045. Sebuah misi besar untuk Indonesia yang maju, makmur dan berkeragaman. Pada malam perayaan Dharmasanti, ia menghimbau agar kegiatan tersebut menjadi ajang untuk memperkokoh semangat persaudaraan. “Mari kita jadikan Dharma Shanti ini sebagai momentum untuk menyatukan hati dan pikiran serta menjaga kedamaian antar umat,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Nyepi 2025, I Nyoman Gunarsa, S.Psi., M.Psi. menyampaikan laporan, serangkaian kegiatan Nyepi 2025 yang telah dilaksanakan diantaranya; sarasehan lintas iman, bakti sosial, Melasti pantai Ngobaran dan Parangkusumo, Saka Yoga Festival 2025, Saka Bhoga Sevanam, dan Tawur Agung Nasional yang dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Menteri Agama RI, Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam X, serta jajaran Forkopimda, para Bupati/Walikota DIY. Acara Dharma Shanti, diakhiri dengan do’a kebangsaan sebagai penutup. Acara tersebut juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda DIY, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Wanita Hindu Dharma Indonesia, serta umat Hindu DIY perwakilan seluruh 14 Pura di DIY.
HUMAS PEMDA DIY