Home / Daerah / PKA II Beryoga, Tenangkan hati Jernihkan Pikiran

PKA II Beryoga, Tenangkan hati Jernihkan Pikiran

Bantul (21/04/2025) REDAKSI17.COM – Ada yang tidak biasa dari menu olahraga pada acara Diklat ASN Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan II 2025. Jika biasanya menu olahraga para peserta biasanya adalah senam pagi, maka periode ini menu olahraga diganti menjadi yoga.

Tidak tanggung-tanggung, instruktur yang didatangkan telah tersertifikasi internasional. Adalah Tri Saktiyana, Sang Instruktur yang istimewanya adalah Asekda DIY Bidang Perekonomian Pembangunan. ASN yang juga dosen UMY ini telah malang melintang menjadi instruktur yoga di Mongolia dan Finlandia. Pada PKA II ini, Tri Saktiyana mengajar sedikitnya 50 peserta setiap sesi, dari berbagai ASN dari Indonesia setiap harinya, sejak beberapa hari kebelakang, selama 1,5 jam.

Yoga menurut Tri Saktiyana berasal dari kata ‘Yuj’ yang dalam Sansekerta berarti menyatukan, menggabungkan, menghubungkan, atau mencapai persatuan. Penyatuan dalam Yoga berarti menyatukan aspek-aspek individu (pikiran, tubuh, jiwa) menjadi satu kesatuan yang harmonis. Ini juga bisa berarti menyatukan diri dengan alam semesta atau dengan Tuhan/Diri Yang Lebih Tinggi

“Yoga ini bertujuan untuk melatih kesegaran dan kebugaran badan. Kalau badannya sudah segar, pikirannya juga segar, nanti bekerja juga menghasilkan sesuatu yang istimewa. Menyatukan hati kita, pikiran kita, dan tubuh kita. Kalau ketiga-tiganya menyatu, itu terjadi kedahsyatan yang luar biasa pada diri kita.” ungkap Tri Saktiyana pada Senin (21/04) di Bandiklat DIY, Gunung Sempu, Bantul.

Bagi ASN yoga ini memberikan manfaat yang luar biasa. Tri Saktiyana menjelaskan, yoga ini menjadi suatu terapi dan cara agar supaya untuk menenangkan hati dan membuat fokus pikiran. Hati yang tenang dan pikiran yang fokus dan jernih, akan meningkatkan kinerja pelayanan oleh para ASN.

“Ketika sudah berkecamuk bahwa, banyak sekali masalah-masalah baik pribadi maupun kedinasan, dengan yoga itu didatarkan dulu. Diturunkan, terus turun, ibarat turun mesin, ganti oli, nanti mesinnya bisa lebih kuat lagi. Sehingga kerjaannya juga lebih cepat bisa diperlukan,” paparnya.

Tri Saktiyana berharap, akan ada program berkelanjutan untuk melakukan yoga bagi ASN. Karena menurutnya, selain menjernihkan pikiran dan membuat badan bugar, yoga juga memberikan aura positif bagi pelakunya.

“Nanti bisa dipraktekan sehari-hari di rumah maupun, di kantor karena yoga itu bisa dikerjakan di ruang kerja, bisa dikerjakan juga di rumah. Bisa dalam posisi yang lebih baik, posisi berdiri, duduk, tiduran pun bisa. Tanpa alat sama sekali, sehingga ini sangat praktis,” terang Tri Saktiyana.

Merry, peserta PKA II ASN Kabupaten Landak, Kalimantan Barat mengaku sangat terkesan dengan program yoga ini. Apalagi ia mengaku belum pernah yoga sebelumnya. Secara teori, penjelasan cukup menarik, dan ketika praktik, Merry merasa lebih tertarik lagi.

“Ini pengalaman luar biasa, mentornya juga internasional. Jadi kemudian saya coba tadi, ya memang saya terlihat sesuatu banget buat saya. Jadi di awal-awal itu yang mudah, lalu mulai agak rumit. Tadi yang gerakan ular-ular gitu (bhujangasana) ya. Ya itu saya perlu penyesuian. Tapi, so far, ya menurut saya sesuai dengan usia kita yang menurut mentor hari ini usia diatas 40,” kata Merry

Lepas dari pelatihan ini, Merry mengaku sangat tertarik untuk meneruskan pelatihan. Karena yoga menurutnya bisa dilakukan di mana saja, baik indoor maupun outdoor.

Agung Soekendar dari Sekretariat DPRD DIY juga mengaku cukup terkejut dengan menu yoga ini. Senada dengan Merry, ini juga pengalaman pertamanya. Ia mengatakan, penjelasan Tri Saktiyana mengenai yoga ini lebih lebih comprehensive dan dapat menjadi salah satu alternatif untuk kesehatan.

“Gerakan bisa semua dan saya kira juga pantas untuk melakukan segala umur ya. Tadi kita dikasih gerakan sederhana untuk 40 tahun ke atas,” ungkap Agung.

Gerakan-gerakan sederhana yang diberikan oleh Tri Saktiyana ia yakini akan memberikan manfaat. Ia merasa, saat mengikuti instruksi, otot-ototnya bergerak semua. “Sependek waktu yang kita pakai, ada pengaruhnya ke otot. Tadi gerakan favoritnya yang terakhir (savasana). Sampai tertidur tadi, terlelap,” tutup Agung.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *