UMBULHARJO,REDAKSI17.COM — Pemerintah Kota Yogyakarta siap menjadi tuan rumah ajang Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Tahun 2025. Nantinya para pemenang akan maju mewakili Tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ke Tingkat Nasional.
Dalam rangka menyukseskan kegiata tersebut, Pemkot Yogyakarta bersama jajaran terkait menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) pada Kamis (24/4) di Ruang Bima Balai Kota Yogyakarta.
Rakerda tersebut turut dihadiri oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda DIY, H. Faishol Muslim, serta Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta, Hilmi Arifin. Dalam forum itu dibahas berbagai evaluasi dan strategi untuk penyelenggaraan STQ tahun ini, termasuk pembenahan dalam aspek administrasi dan pembinaan peserta.
“Tahun ini, verifikasi data akan dilakukan dengan lebih cermat supaya tidak ada kendala,” jelas Hilmi.
Ia juga menambahkan bahwa intensitas pembinaan akan ditingkatkan dengan menggandeng lebih banyak lembaga dan instansi terkait untuk bersinergi dalam pengembangan LPTQ.
Tambahnya, Pemkot Yogyakarta juga berkomitmen penuh dalam mendukung program-program LPTQ DIY yang bertujuan membina generasi Qur’ani dan menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an. “MTQ bukan hanya ajang perlombaan, melainkan pembinaan karakter dan spiritualitas generasi muda. LPTQ adalah garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Hilmi.
Sejalan dengan itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda DIY, H. Faishol Muslim menyampaikan, apresiasinya kepada Pemerintah Kota Yogyakarta atas peran aktifnya dalam menyukseskan berbagai agenda keagamaan tingkat provinsi. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota dan seluruh jajarannya atas dukungan luar biasa yang telah diberikan,” ucapnya.
Faishol juga menekankan pentingnya kegiatan ini dalam mendukung Gerakan Pemahaman dan Pengamalan Isi Kandungan Al-Qur’an sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Gubernur DIY Nomor 5 Tahun 1997. Ia berharap, melalui STQ 2025, akan lahir strategi pembinaan menyeluruh, mulai dari tilawah, tahfidz, tafsir, hingga musabaqah hadits dan karya tulis ilmiah.
“Dengan semangat kolaborasi, kita tidak hanya ingin mencetak juara, tetapi juga membentuk generasi Qur’ani yang membawa nilai-nilai luhur dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya .