Umbulharjo,REDAKSI17.COM – Kota Yogyakarta resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Tingkat Provinsi DIY Tahun 2025. Kegiatan yang akan berlangsung pada 26 April 2025 ini menjadi momentum penting dalam melahirkan generasi Qur’ani untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda DIY, Faishol Muslim menyampaikan bahwa STQH bukan hanya ajang kompetisi keagamaan, namun juga wujud komitmen Pemda DIY dalam mendukung penguatan nilai-nilai spiritual dan membangun karakter religius masyarakat.
“STQH adalah bagian dari misi besar kita dalam mencetak generasi Qur’ani yang kuat akhlaknya, tangguh spiritualnya, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya saat jumpa pers di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (24/4).
Faishol Muslim juga menekankan bahwa ajang STQH ini tidak hanya menjadi sarana evaluasi atas capaian pembinaan tilawah dan hafalan Al-Qur’an serta hadits, tetapi juga sebagai media untuk memperkuat komunikasi, informasi, dan edukasi tentang nilai-nilai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam.
“Kami berharap, kegiatan ini mampu meningkatkan pemahaman dan kecintaan masyarakat terhadap Al-Qur’an, sekaligus memperkuat etika kehidupan sosial berlandaskan nilai-nilai keislaman,” tambahnya.
STQH DIY 2025 akan mempertandingkan delapan cabang lomba. Diantaranya Tilawah Al-Qur’an golongan dewasa, Tahfidz Al-Qur’an 5 juz dan tilawah, Tahfidz 10 juz, Tahfidz 20 juz, Tahfidz 30 juz, Tafsir Al-Qur’an Bahasa Arab, Hafalan 100 hadits dengan sanad, serta Hafalan 500 hadits tanpa sanad. Setiap cabang akan diikuti oleh peserta putra dan putri dari seluruh kabupaten dan kota di wilayah DIY.
Jumpa pers STQH DIY
“Masing-masing kabupaten/kota mengirimkan 16 kafilah putra-putri terbaik, dan total peserta mencapai 80 orang,” ujar Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Penaiszawa) Kanwil Kemenag DIY, Nurhuda.
Pihaknya juga menyebutkan mengusung Catur Sukses STQH, yaitu empat indikator keberhasilan yang menjadi tolok ukur penyelenggaraan tahun ini. Yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses publikasi dan sukses pertanggungjawaban.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Nadhif menggarisbawahi bahwa sukses tidak hanya diukur dari lancarnya kegiatan, tetapi juga dari dampak positif terhadap masyarakat dan capaian prestasi kafilah Kota Yogyakarta. Ia berharap bahwa kafilah dari Kota Yogyakarta mampu tampil maksimal dan menjadi juara umum serta mewakili DIY di tingkat nasional.
“Kami tidak ingin hanya sukses sebagai tuan rumah dari sisi teknis, tapi juga sukses dalam membina dan mencetak kafilah-kafilah unggulan yang akan membanggakan DIY di tingkat nasional,” ujar Nadhif.
Pada acara pembukaan STQH akan melibatkan lebih dari 1.000 elemen masyarakat, termasuk dari madrasah, pesantren, majelis taklim, panti asuhan, hingga kelompok pengajian. Sebagai bagian dari penyemarak kegiatan, panitia juga menggelar Gebyar UMKM pada hari pembukaan. Sebanyak 30 pelaku UMKM telah terkonfirmasi akan berpartisipasi, memadukan semangat keagamaan dan pemberdayaan ekonomi umat.
“STQH 2025 diharapkan bukan sekadar ajang seremonial, namun benar-benar menjadi ruang pembinaan, seleksi, dan syiar nilai-nilai Al-Qur’an di masyarakat. Dengan sinergi pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, DIY optimis melahirkan generasi Qur’ani yang membanggakan,” pungkasnya.