GONDOMANAN,REDAKSI17.COM – Untuk memastikan kesejahteraan hewan terutama kuda yang digunakan untuk menarik andong di Kota Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta mengadakan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kuda.

Pemeriksaan kuda dilaksanakan antara lain di Kawasan Malioboro, Jumat (25/4) dengan menyasar 421 hewan. Pemeriksaan kuda penarik andong di Kawasan Malioboro ini juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan wisata terutama memberi kenyaman pengunjung.

Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan DPP Kota Yogyakarta, Sri Panggarti menyampaikan, kegiatan itu, sudah memasuki hari ketiga. Dimana puluhan kusir andong mengikuti rangkaian pengecekan menyeluruh secara gratis.

Kepala Bidang Perikanan dan Kehewanan DPP Kota Yogyakarta, Sri Panggarti saat memberikan obat cacing dan vitamin untuk kuda pada salah satu kusir.

“Target kita seluruh kuda andong yang beroperasi di Malioboro bisa diperiksa. Dari data awal, kuda yang ada di Malioboro sekitar 421 kuda, dan hingga hari kedua sudah 105 kuda yang diperiksa dari 40 andong. Semua kuda di cek kesehatannya, jika ada yang sakit langsung diberi pengobatan, termasuk obat cacing dan vitamin,” ujar Sri Panggarti.

Ia mengungkapkan, bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas kuda dalam kondisi sehat, hanya ditemukan luka ringan pada kaki dan beberapa kasus jamur, yang langsung ditangani dengan pemberian salep dan obat-obatan.

Dalam kesempatan tersebut, Panggarti juga menjelaskan, para kusir andong yang terlibat juga sudah berkomitmen menjaga tata laksana kebersihan dan kesehatan hewan mereka.

Dimana rata-rata usia kuda yang digunakan berkisar antara 5 hingga 7 tahun. Dalam operasional sehari-hari, satu andong biasanya ditarik oleh dua kuda, yang berasal dari berbagai wilayah seperti Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul.

Dengan adanya andong di kawasan wisata Malioboro ini membuktikan bahwa Pemerintah hadir secara aktif mendampingi para pelaku, khususnya kusir andong, tidak hanya melalui pemeriksaan namun juga edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan hewan, kebersihan lingkungan, serta kesejahteraan kuda.

“Kalau kudanya sehat, andongnya terawat, insyaallah wisatawan akan semakin tertarik menggunakan andong sebagai modal transportasi wisata di Malioboro,” tambahnya.

Sementara itu, Medik Veteriner Pertama dari DPP Kota Yogyakarta,  Imam Abror yang terlibat dalam pemeriksaan ini mengungkapkan, metode inspeksi yang dilakukan meliputi pemeriksaan paru-paru dengan stetoskop, pengecekan luka dan infeksi jamur, serta kondisi umum kuda.

“Kalau ditemukan jamur, langsung kita berikan salep anti-jamur dan anti-infeksi. Obat cacing diberikan setiap tiga bulan sekali, dan vitamin juga rutin. Kuda yang sedang hamil terutama mendekati 9 bulan tidak boleh digunakan untuk menarik andong,” jelas Imam.

Salah satu kusir andong, Budi Purnomo, yang telah 15 tahun menjalankan usaha andong di kawasan Malioboro mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini.

Salah satu kusir andong, Budi Purnomo saat diberikan edukasi mengenai kesehatan kudanya.

Ia mengungkapkan, bahwa kuda yang tengah hamil yang nantinya akan memasuki 8 bulan sudah tidak lagi digunakan. “Kalau dirumah saja kadang susah kelahirannya. Kalau bisa keluar keringat itu bagus, karena di kandang saja bisa kurang sehat. Biasanya saya kasih makan telur kampung untuk kuda yang hamil,” ujarnya.