Home / Daerah / Sekda DIY: Pemda DIY Dorong ASN Jadi Investor Cerdas

Sekda DIY: Pemda DIY Dorong ASN Jadi Investor Cerdas

Yogyakarta (06/05/2025) REDAKSI17.COM – Pemda DIY mendorong aparatur sipil negara (ASN) untuk menjadi investor cerdas dalam pasar modal sebagai langkah strategis menekankan pentingnya kecerdasan finansial di tengah ketidakpastian ekonomi global. Kegiatan ini merupakan upaya nyata dalam mendorong inklusi keuangan di lingkungan birokrasi, sekaligus membuka ruang edukasi keuangan yang berkelanjutan bagi ASN, namun dengan tetap menanamkan pemahaman keamanan investasi.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono saat membuka seminar bertema ‘ASN DIY Cerdas Investasi: Wujudkan Kemandirian Finansial Melalui Pasar Modal’ pada Selasa (06/05), di Unit 8, Gedung Biro Umum, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Seminar ini diselenggarakan oleh Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY, bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan sejumlah perusahaan sekuritas.

“ASN memiliki potensi besar sebagai investor pasar modal, karena didukung oleh pendapatan yang relatif stabil serta dana pensiun yang dapat dioptimalkan untuk investasi. Namun, penting pula untuk menanamkan pemahaman tentang jaminan keamanan berinvestasi,” ujar Beny.

Beny menambahkan, investasi pasar modal di Indonesia telah memiliki kerangka regulasi yang jelas dan diawasi langsung oleh lembaga kredibel seperti OJK dan BEI. Oleh karena itu, masyarakat, termasuk ASN, tidak perlu ragu untuk mulai berinvestasi selama menggunakan instrumen dan saluran yang legal serta resmi.

Ia juga menekankan pentingnya memberikan pemahaman yang utuh kepada ASN terkait jaminan keamanan dan mitigasi risiko dalam berinvestasi. “Edukasi tentang mitigasi risiko dan perlindungan investor menjadi bagian penting dalam membangun kepercayaan serta kenyamanan dalam berinvestasi,” tambah Beny.

Seminar ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan semangat berinvestasi di kalangan ASN, sekaligus membangun budaya perencanaan keuangan yang aman, cerdas, dan berkelanjutan. “Saya berharap jumlah investor dari kalangan ASN terus meningkat, seiring dengan tumbuhnya pemahaman akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang,” tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Dinavia Tri Riandari, Analis Senior Deputi Direktur Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK DIY, sekaligus sebagai Keynote Speaker pada seminar ini, menyampaikan urgensi peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Ia menekankan bahwa akses terhadap investasi tanpa pengetahuan, atau sebaliknya, bisa menimbulkan risiko bagi masyarakat.

“Survei BPS menunjukkan bahwa Indeks Literasi Keuangan Indonesia pada 2025 telah mencapai 66,46%, sementara Indeks Inklusi Keuangan sebesar 80,51%. Namun peningkatan ini harus dibarengi dengan kemampuan untuk mengakses pasar modal secara aman,” jelasnya.

Dinavia juga menekankan bahwa semakin banyak masyarakat yang memiliki akses ke layanan keuangan, maka pertumbuhan ekonomi yang inklusif akan semakin dapat diwujudkan. Tetapi dengan tetap terus mempertimbangkan platform berinvestasi yang legal dan logis, jangan sampai tertipu dengan iming-iming keuntungan yang tidak masuk akal.

Turut hadir, Eling Priswanto Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY membersamai dalam pembukaan seminar ini. Serta para jajaran narasumber, Wahyu Sukohartanto, PT. OSO Sekuritas dan Irfan Noor Riza, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Yogyakarta.

 

HUMAS PEMDA DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *