Kulon Progo (09/05/2025)REDAKSI17.COM– Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi saksi awal kolaborasi strategis nasional antara sektor koperasi dan pariwisata. Kegiatan ini ditandai dengan penandatanganan Kesepahaman Bersama antara Kementerian Koperasi dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, yang berfokus pada pembentukan dan penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih untuk mendukung optimalisasi sektor pariwisata berbasis pemberdayaan masyarakat.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, turut menghadiri kegiatan penandatanganan kesepahaman bersama tersebut. Sri Paduka juga menjadi saksi langsung penandatanganan yang berlangsung di Desa Wisata Widosari, Samigaluh, Kulon Progo, pada Jumat (9/5).
“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu dan bisa menyaksikan langsung upaya-upaya kita bersama. Sebetulnya kami hanya pembimbingan, karena sebenarnya subjek adalah mereka (masyarakat desa) sendiri.” ungkap Sri Paduka.
Menteri Koperasi RI, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden RI, pihaknya akan membangun 80.000 koperasi di desa/kelurahan di seluruh Indonesia. “Ini bukan hanya program koperasi, ini soal menyentuh ekonomi rakyat paling bawah. Koperasi Merah Putih hadir untuk memajukan desa dan kolaborasi ini harus bisa memberi nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Budi.
Ia menekankan nilai-nilai koperasi seperti kejujuran, kesetiakawanan, sukarela, dan gotong royong sebagai fondasi utama. “Namun, koperasi bukan tujuan akhir, tapi alat menuju masyarakat desa yang mandiri dan sejahtera,” tegas Budi.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, menyambut baik kerja sama lintas kementerian ini sebagai langkah strategis dalam membangun desa dari bawah. “Kami menjalankan misi meningkatkan kualitas desa wisata, membangun dari desa, dari komunitasnya. Saat ini ada 6.100 desa wisata, dan 17 di antaranya akan masuk program ini serta akan kita perluas ke 291 desa,” jelasnya.
Widiyanti menyoroti pentingnya penguatan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) sebagai motor penggerak ekonomi lokal. “Desa Widosari adalah contoh nyata. Tak hanya kuat di pariwisata, tapi juga di ketahanan pangan dan inovasi ekonomi lokal yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Adapun, Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara, mengungkapkan bahwa Desa Widosari telah mencatatkan prestasi luar biasa di level dunia. “Desa ini telah meraih penghargaan dari UNWTO, harapannya tahun ini bisa kembali menang. Jika dilihat juga, Widosari bukan sekadar wisata, tapi menghadirkan wellness destination,” tuturnya.
Pada kegiatan ini turut hadir Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji dan Sekretaris Kemenkop, Ahmad Zabadi. Sementara dari Pemda DIY hadir beberapa pejabat terkait diantaranya Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, Kepala Dinas Koperasi & UMKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil, KPH Yudanegara, serta jajaran tamu undangan lainnya.
HUMAS PEMDA DIY