JAKARTA,REDAKSI17.COM – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dikabarkan akan menghelat Muktamar X pada pertengahan tahun 2025 ini.
Hal ini mendapat sambutan antusias dari para kadernya di berbagai daerah, namiun menolak adanya calon Ketua Umum (Ketum) dari eksternal partai.
Salah satunya dari Wakil Ketua DPC PPP Jakarta Selatan Rahmat Hidayat.
Kata dia, hal ini menjadi momentum kebangkitan PPP menghadapi Pemilu yang akan datang.
“Pemilu 2024 harus jadi bahan evaluasi dengan tidak lolosnya PPP ke Senayan. Namun di daerah sebetulnya kursi PPP stabil bahkan ada yang mengalami peningkatan, termasuk Pilkada kemarin banyak kader PPP terpilih menjadi kepala daerah,” katanya pada Sabtu (10/5/2025).
Rahmat berharap Muktamar berjalan lancar dan tidak lagi menjadi sumber perpecahan baru.
Rahmat juga menambahkan bahwa para kader terutama di daerah sudah lelah dengan konflik internal di PPP.
“Sekarang saatnya kader, pengurus dan segenap elemen partai bersatu padu dan bersinergi membesarkan kembali PPP” imbuh Rahmat.
Terkait calon Ketua Umum, Rahmat menganggap wajar dan sah-sah saja bila ada usulan nama-nama Calon Ketua Umum PPP mendatang.
Namun dia menyindir manuver yang dilakukan elit-elit PPP terutama munculnya nama-nama asing yang bukan kader PPP.
Sebelumnya ada nama mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman dan terakhir mantan Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto.
“Kenapa sih para elit ngasong PPP kemana-mana. Siapa aja dirayu untuk ngambil PPP. Seolah-olah PPP murah banget. Sudah kayak calo aja, PPP didagangin mulu. Bukannya mikirin gimana PPP bangkit di Pemilu besok, elit malah sibuk buka lapak,” jelasnya.
Rahmat yakin bahwa PPP tidak kehabisan kader berkualitas.
Dia mencontohkan, ada sosok Waketum Amir Uskara, caleg DPR RI Achmad Baidowi suara terbanyak di PPP; eks Ketua Bapilu Sandiaga Uno; Syaiful Dasuki Wakil Menteri Agama era Jokowi dan Mardiono Ketua Umum saat ini yang juga masih layak diberi kesempatan membawa PPP kembali bangkit.
Dia berharap agar para kader PPP se-Indonesia tidak terpengaruh dengan manuvernya para elit. Para kader PPP juga tidak terprovokasi dengan permainan oknum elit DPP dengan berbagai agenda pribadinya
“Biarkan kader memilih pemimpin yang asli kader tulen PPP bukan orang luar yang ingin menunggangi PPP,” pungkas Rahmat.