Yogyakarta (20/5/2025) REDAKSI17.COM — Sekretaris Daerah DIY menegaskan bahwa pelatihan kepemimpinan tidak boleh dipandang semata sebagai agenda teknokratis. Melainkan sebagai arena pembentukan karakter dan transformasi etos kepemimpinan publik, sekaligus momen penting dalam membangun ulang birokrasi melalui kepemimpinan yang adaptif dan bernilai.
Hal tersebut disampaikan Beny Suharsono, saat membacakan sambutan Gubernur DIY, dalam acara Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan IX Pemerintah Daerah DIY Tahun 2025 yang berlangsung di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, pada Selasa (20/5). Beny menekankan bahwa pemimpin publik harus memiliki nilai dan karakter, serta menjadi energi penggerak menuju perubahan.
“Kegiatan ini adalah panggung pembentukan karakter, ruang kontemplasi dan transformasi, agar kepemimpinan di sektor publik tidak hanya menjadi rutinitas administratif, melainkan menjadi energi penggerak perubahan. Sebab, dari sinilah lahir para pemimpin strategis yang mampu memimpin dengan nilai, mengarahkan dengan visi, dan menata ulang arah birokrasi ke depan,” ujar Beny.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya menggali kekayaan tradisi lokal dalam merumuskan praktik kepemimpinan. Dalam pandangannya, kepemimpinan di tanah Jawa bukanlah tentang dominasi, melainkan peran sebagai pelindung dan perekat harmoni. “Sejarah tidak mencatat siapa yang paling tinggi kedudukannya, tetapi siapa yang paling sungguh-sungguh menata kehidupan bangsanya,” pungkasnya
Senada dengan hal itu, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kapasitas ASN, Tri Widodo Wahyu Utomo, menekankan bahwa PKN Tingkat II merupakan program mandatori sesuai regulasi ASN dan PP Manajemen PNS. “Pelatihan ini merupakan bagian dari pemenuhan persyaratan bagi pejabat pimpinan tinggi pratama, sebagaimana diatur dalam regulasi kepegawaian,” jelasnya.
Tri Widodo juga menyoroti pentingnya dimensi substantif dalam pelatihan ini. “Seperti yang ditekankan oleh Pak Sekda, pelatihan ini bukan sekadar agenda administratif, tapi proses untuk menunjukkan dharma bakti yang sebesar-besarnya kepada bangsa dan negara,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Diklat DIY, Amin Purwani, menyampaikan bahwa pelatihan ini akan berlangsung selama kurang lebih 923 Jam Pelajaran atau 107 hari. Kegiatan ini diikuti oleh 43 peserta dari berbagai instansi pemerintah.
“Adapun tujuan penyelenggaraan PKN II ini adalah untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan strategis peserta yang merupakan kompetensi manajerial pada jabatan pimpinan tinggi pratama yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi ke pemerintahan di instansinya masing-masing. Adapun pelatihan ini direncanakan sebanyak 43 orang peserta,” jelasnya.
HUMAS PEMDA DIY