Gunungkidul (22/05/2025) REDAKSI17.COM – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H, ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Gunungkidul dipastikan dalam kondisi surplus dan sehat. Hal ini disampaikan dalam kegiatan pemantauan lapangan yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY pada Kamis (22/05), sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga jelang hari besar keagamaan nasional.
Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (APSDA) Setda DIY, Eling Pristiawan, menyampaikan, kegiatan ini merupakan agenda rutin menjelang hari besar keagamaan nasional. Bekerja sama dengan Bank Indonesia, Satgas Pangan, dan OPD terkait baik di tingkat DIY maupun Kabupaten Gunungkidul, Pemda DIY ingin memastikan stok hewan kurban layak dan tercukupi.
“Pemantauan kami hari ini memastikan bahwa stok sapi dan kondisi kesehatan hewan kurban di Gunungkidul dalam kondisi aman. Masyarakat tidak perlu khawatir, karena seluruh hewan dari luar daerah sudah dilengkapi dengan surat keterangan sehat dari dokter hewan,” ujar Eling saat meninjau SR Jaya 89, salah satu kandang sapi premium di Gunungkidul.
Ia menambahkan, meskipun harga sapi premium yang dipantau hari ini cukup tinggi, bahkan harga mulai dari Rp 150 juta, hingga mencapai Rp250 juta. Hal itu belum mencerminkan harga umum di pasaran, karena memang biasa disalurkan Jakarta. Sejumlah nama besar seperti Raffi Ahmad, Ivan Gunawan, Irfan Hakim, dan Inul Daratista pun mengambil sapi kurban dari peternakan ini. Sehingga ini bisa menjadi potensi baru.
Pemantauan lebih lanjut di lokasi lain akan dilakukan untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai harga dan stok di lapangan. “Kami juga memastikan bahwa standar SOP kesehatan telah dijalankan dengan baik. Termasuk pengawasan terhadap potensi penyakit, seperti antraks, yang sebelumnya sempat dikhawatirkan di Gunungkidul. Namun hasil pemantauan hari ini menunjukkan kondisi aman,” imbuh Eling.
Eling melakukan pemantauan sapi ternak di Sawung Seto Farm yang menyediakan hewan ternak untuk masyarakat luas. Harga sapi kurban di sini berkisar dari harga Rp 40 juta/ekor. Hewan yang disalurkan, dipastikan aman, dan mengantongi SKKH.
Ia menambahkan bahwa standar protokol kesehatan hewan berjalan dengan baik. Bahkan, potensi penyebaran penyakit seperti antraks yang sempat dikhawatirkan, tidak ditemukan di lapangan. “SOP kesehatan sudah dijalankan sesuai ketentuan. Kondisi sapi di Gunungkidul aman dan siap kurban,” imbuhnya.
Eling juga menyampaikan bahwa pasokan sapi di Gunungkidul cukup berimbang antara asal lokal dan luar daerah, sekitar 50:50. Hal ini menunjukkan keberlangsungan aktivitas peternakan lokal yang tetap produktif pasca pandemi penyakit hewan seperti PMK.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, mengonfirmasi bahwa ketersediaan hewan kurban, baik sapi, kambing, maupun domba, dalam kondisi surplus. “Dari populasi sekitar 136 ribu sapi, sebanyak 13.660 ekor siap potong untuk kurban. Padahal kebutuhan Gunungkidul hanya sekitar 4.000 hingga 5.000 ekor. Artinya, kita dalam kondisi surplus dan bahkan bisa menyuplai ke luar daerah,” ujar Wibawanti.
Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu sapi dari Ngawen, Gunungkidul, dengan bobot hampir satu ton, terpilih menjadi sapi kurban Presiden RI tahun ini. Nantinya, sapi banpres ini akan disalurkan ke wilayah Giri Subo, Gunungkidul. Sapi tersebut berasal dari peternak lokal, bukan dari perusahaan besar.
Selain sapi, stok kambing dan domba juga mencukupi. Terdapat sekitar 12.000 kambing dan 2.000 domba siap jual, sementara kebutuhan tahun lalu hanya sekitar 1.800 ekor untuk domba. Terkait daerah yang sempat terdampak antraks, Wibawanti menyampaikan bahwa pemerintah telah melakukan vaksinasi, dan hewan dari dua kapanewon terdampak baru diperbolehkan keluar setelah dua minggu pasca vaksinasi, disertai dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Dengan hasil pantauan ini, TPID dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul optimistis bahwa ketersediaan hewan kurban mencukupi, distribusi terjamin, dan masyarakat dapat menjalankan ibadah kurban dengan aman dan nyaman.
Humas Pemda DIY