UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Rumah milik Dita Putri, warga Semaki Kulon, UH I/321 RT 030 RW 009, Umbulharjo, menjadi perhatian Pemerintah Kota Yogyakarta dan Baznas Kota Yogyakarta. Pasalnya setelah diketahui memiliki kondisi rumah tanpa ventilasi dan nyaris roboh, hal ini juga dapat mengganggu kesehatan penghuninya, termasuk balita. Untuk itu, pemerintah hadir melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting. Bantuan pun disalurkan untuk memperbaiki kondisi hunian tersebut.

Pemilik rumah, Dita Putri saat ditemui usai ditemui.

Saat ditemui, pemilik rumah, Dita Putri mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian pemerintah terhadap keluarganya. Sehingga, pihaknya menerima bantuan perbaikan rumah. Diketahui, rumah yang diberikan bantuan tersebut, sebelumnya tidak memiliki ventilasi memadai dan struktur bangunan yang nyaris roboh.

 

Hal ini menyebabkan, sirkulasi udara yang masuk berkurang. Sehingga juga berpengaruh pada kondisi balitanya. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota, Bapak Wakil Wali Kota, dan Baznas yang sudah memantau perkembangan anak saya, Alisa. Semoga bantuan ini bermanfaat, anak saya bisa terus sehat dan terbebas dari stunting,” ungkapnya.

 

Wawan Harmawan saat menyapa pemilik rumah.

Pihaknya mengatakan, saat lahir, berat badan Alisa hanya 2,3 kg. Sehingga, keluarga terus melakukan pemantauan tumbuh kembang di RS Pratama. Dengan bantuan ini, Ia merasa sangat bermanfaat terutama dalam memperbaiki kondisi kamar yang kurang ventilasi dan memperbaiki bagian rumah yang berisiko ambruk.

“Kami juga berharap, dengan bantuan pemerintah, Baznas dan puskesmas, berat badan anak saya bisa terus naik dan sesuai dengan usianya,. Selain itu, nantinya setelah pembangunan selesai, kami sekeluarga memiliki hunian yang nyaman dan sehat bagi perkembangan buah hati kami,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, yang turut hadir dalam penyerahan bantuan, menyampaikan program ini merupakan bentuk kepedulian nyata dari Pemkot Yogyakarta terhadap masyarakat, terutama dalam aspek kesehatan balita, ibu melahirkan hingga lansia.

“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Pemkot Yogyakarta tidak tinggal diam dalam kegiatan sosial. Harapan kami, program seperti ini bisa terus dikembangkan dan semakin banyak penerima manfaatnya. Tidak hanya perbaikan fisik rumah, tapi juga berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan keluarga,” ujarnya.

Selanjutnya, Ketua Baznas Kota Yogyakarta, Drs. H. Syamsul Azhari, juga menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari peran aktif Baznas dalam mendukung upaya pemerintah menanggulangi stunting.

Ia berharap, dengan upaya yang dilakukan dapat menurunkan angka stunting di Kota Yogyakarta dan kualitas hidup masyarakat meningkat secara merata.

“Tahun ini, sudah ada sejumlah 18 rumah tidak layak huni yang kami bantu rehabilitasi. Kami juga menggandeng masyarakat, termasuk takmir masjid, untuk menjangkau warga yang benar-benar membutuhkan. Dengan kolaborasi ini, harapannya manfaat zakat dapat dirasakan lebih luas, khususnya untuk kebutuhan sandang, pangan, dan papan,” jelas Syamsul.