Jakarta (24/05/2025) REDAKSI17.COM– Badan Penghubung Daerah DIY bersama dengan Dinas Kebudayaan DIY dan seluruh Dinas Kebudayaan kabupaten/kota se-DIY mengadakan Gelar Seni Budaya Yogyakarta 2025 untuk memperingati Hadeging Nagari Ngayogyakarta ke-279 pada Sabtu (24/05) di Anjungan DIY, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Kegiatan ini bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga wujud kesungguhan masyarakat Yogyakarta dalam melestarikan nilai-nilai budaya.
Demikian disampaikan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada gelaran tersebut. Sri Paduka menyebutkan bahwa semangat nguri-uri kabudayan dalam khazanah Jawa, memiliki makna untuk menjaga nyawa kebudayaan agar tetap relevan, hidup, dan menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
“Keistimewaan Yogyakarta tidak terletak pada kebanggaan masa lalu, melainkan pada kemauan untuk merawat tradisi dan memaknainya secara baru dalam konteks kekinian,” ungkap Sri Paduka.
Hal ini tercermin dari pentas yang mengkombinasikan budaya dan modernitas. Tiap kabupaten/kota di DIY menampilkan pertunjukan khas masing-masing daerah. Kota Yogyakarta menampilkan musik Java 2.0, Kabupaten Gunungkidul menampilkan Sidang Negeri Dhagelan, Kabupaten Sleman menampilkan Peragaan Busana Sinjang Mataram, Kabupaten Bantul menampilkan Tari Kerakyatan Tari Montro, dan Kabupaten Kulon Progo dengan Upacara Adat Joyokusumo. Dinas Kebudayaan DIY turut mempersembahkan Sendratari Reh yang dipentaskan oleh juara festival sendratari antar kabupaten/kota se-DIY tahun 2024.
Sri Paduka menegaskan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga ruang hidup budaya yang terus tumbuh dan menyinari peradaban. Ia berharap agar langkah ini menjadi bagian dari upaya untuk membumikan budaya dan membuatnya lebih bermakna.
Humas Pemda DIY
