Yogyakarta (27/05/2025)REDAKSI17.COM – Pemda DIY bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY resmi menggelar Kick-Off Bulan Literasi Keuangan (BLK) Wilayah DIY Tahun 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal dari gerakan kolektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dan inklusi keuangan sebagai fondasi kemandirian ekonomi keluarga dan pembangunan daerah berkelanjutan.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, menegaskan bahwa literasi keuangan bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi menjadi bentuk pemberdayaan yang mampu memperkuat ketahanan masyarakat. “Literasi keuangan adalah ‘imunisasi sosial’ yang melindungi masyarakat dari jebakan ekonomi yang tidak sehat,” tegas Beny dalam sambutannya di Grand Keisha Yogyakarta, Selasa (27/05).
Program BLK yang digagas oleh OJK akan berlangsung dari Mei hingga Agustus, dengan berbagai inisiatif seperti Financial Literacy Series, kampanye edukatif, hingga Financial Literacy Award. Dalam kegiatan kick-off ini, para penyuluh KB dan pegawai BKKBN DIY dilibatkan sebagai agen perubahan untuk menyampaikan literasi keuangan langsung kepada keluarga-keluarga di akar rumput.
Beny juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan kegiatan ini sebagai langkah awal dalam membangun ekosistem inklusi keuangan yang progresif dan membumi. “Mari kita bangun ekosistem inklusi keuangan yang progresif, partisipatif, dan membumi, demi Daerah Istimewa Yogyakarta yang lebih mandiri secara ekonomi dan unggul secara sosial budaya,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN), Sukaryo Teguh Santoso, mengapresiasi kolaborasi antara Pemda DIY, OJK, dan BKKBN DIY yang menyelenggarakan kegiatan literasi keuangan bagi para penyuluh. Sukaryo menegaskan pentingnya pembangunan literasi keuangan sebagai bagian dari pembinaan SDM. Ia menilai, literasi keuangan keluarga menjadi salah satu pilar pembangunan keluarga yang kokoh dan mandiri.
“Kita harus serius terkait dengan persoalan tata kelola keuangan keluarga itu sendiri, tentu kalau kita mendapatkan rezeki dalam hal ini keuangan anggaran dan sebagian upah/income dimanfaatkan dengan baik untuk kemaslahatan keluarga, jadi tidak diinvestasikan untuk hal-hal lain yang hasilnya tidak jelas. Tentu saja ini menjadikan bahwa salah satu perhatian serius di dalam pembinaan sumber daya manusia,” ujar Sukaryo.
Adapun, Kepala OJK DIY, Eko Yunianto menyampaikan dalam rangka mendukung target literasi dan inklusi keuangan nasional, OJK bersama para pemangku kepentingan meluncurkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang akan diresmikan oleh Presiden RI pada 22 Agustus 2024. GENCARKAN bertujuan membentuk masyarakat yang cerdas keuangan dan mampu mengambil keputusan finansial secara bijak.
Salah satu pilar utama GENCARKAN adalah Bulan Literasi Keuangan (BLK) yang dimulai pada Mei hingga puncaknya di Hari Indonesia Menabung (HIM) pada Agustus 2025. “Tujuan utama dari BLK ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya literasi keuangan,” jelas Eko.
Eko juga menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi para Tenaga Lini Lapangan, agar menjadi ujung tombak penyebaran literasi keuangan di lingkungan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan. “Kami mengucapkan selamat mengikuti kegiatan pada pagi hari ini. Semoga semua informasi yang didapat pada pelaksanaan kegiatan dapat disebarluaskan ke lingkungan sekitar tempat tinggal serta memberikan manfaat kepada kita semua,” tutupnya.
HUMAS PEMDA DIY