UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, berharap pemuda Kota Yogyakarta dapat berperan aktif dalam proses pembangunan Kota Yogyakarta. Sehingga, generasi muda menjadi penentu arah masa depan yang dapat menjadi kota inklusif, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Hal ini disampaikan saat Hasto menghadiri kegiatan Youth Summit Urban For Economy yang digagas oleh komunitas Yogyakarta Future Leaders (YFL) dengan tema ‘Suara Pemuda untuk Masa Depan Kota’.

Pihaknya juga menegaskan pentingnya penanaman prinsip dasar ideologi bangsa dikalangan generasi muda, khususnya di Kota Yogyakarta. “Anak-anak muda di Kota Yogyakarta, baik pelajar maupun mahasiswa, memiliki potensi luar biasa. Mereka tidak hanya sebagai pelaku pendidikan dan kebudayaan, tapi juga bisa menjadi motor penggerak ide-ide segar dalam pembangunan ekonomi khususnya untuk Kota Yogyakarta,” ungkapnya.
Pihaknya juga menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam forum-forum perumusan kebijakan daerah, terutama terkait isu-isu pembangunan ekonomi.
Hasto juga mengapresiasi semangat para pemuda yang menciptakan kelompok diskusi tematik seputar urban ekonomi, mulai dari pengelolaan sampah yang bernilai ekonomi, pengembangan koperasi, hingga mendorong kemunculan pelaku ekonomi kreatif dari kalangan muda.
Namun, Hasto mengingatkan bahwa seluruh gerakan dan inisiatif tersebut harus berlandaskan pada ideologi bangsa yang kuat, dengan semangat kemandirian ekonomi. “Jangan sampai anak muda hanya menjadi kapitalis baru. Kita harus mendukung kapitalis yang berpihak pada rakyat banyak. Sehingga, keadilan ekonomi harus dirasakan secara merata,” ujarnya.

Salah satu pengusaha muda,Nibras saat mengutarakan masukannya terhadap pembangunan ekonomi di Kota Yogya. 

Tambahnya, pertemuan ini juga menjadi bahan penting dalam perencanaan ke depan untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan sekolah-sekolah dalam merealisasikan sejumlah inisiatif baru, salah satunya, pengembangan pasar seni sebagai ruang ekspresi dan pemberdayaan seniman muda di Kota Yogyakarta.
“Masukan yang inspiratif dari anak muda ini terus kita perjuangkan bersama kedepannya. Mulai dari diversifikasi kota wisata di Kotabaru, kota perak di Kotagede, dan membahas mengenai pengusaha muda lokal yang harus diberikan wadah untuk terus berkelanjutan.

Suasana pelaksanaan Youth Summit dari YFL.

Harapan saya, pemerintah bisa terus memberikan wadah dan mendukung ide dan kreativitas anak muda di Kota Yogyakarta. Sehingga cinta produk lokal tertanam oleh generasi muda,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Youth Summit dari YFL, Renata Octaviani, sangat berterima kasih terhadap perhatian pemerintah dalam menampung aspirasi yang disampaikan oleh generasi muda.
Dimana tema urban economy juga selaras dengan arah pembangunan Kota Yogyakarta. Menurutnya, komunitas YFL sendiri mewadahi pemuda yang bergerak di bidang ekonomi kreatif dan digital serta aktif membantu UMKM di wilayah Kemantren.

Ketua Pelaksana Youth Summit dari YFL, Renata Octaviani saat diwawancarai.

Sebanyak 29 esai kebijakan telah dirumuskan oleh peserta summit dengan mencakup beragam tema seperti diversifikasi titik wisata, ruang kreatif publik, digitalisasi UMKM, promosi produk lokal Jogja, hingga pemberdayaan seniman muda.
“Kami berharap dengan kegiatan ini bisa menjadi jembatan kolaborasi antara pemuda dan pemerintah kota, agar kebijakan yang dilahirkan benar-benar merepresentasikan aspirasi dan potensi anak muda, khususnya di Kota Yogyakarta,” jelas Renata.