Home / Politik / Apa Yang Terjadi Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo? Denny JA: Isu Dinasti Politik Akan Terus Hidup

Apa Yang Terjadi Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo? Denny JA: Isu Dinasti Politik Akan Terus Hidup

Apa Yang Terjadi Jika Gibran Jadi Cawapres Prabowo? Denny JA: Isu Dinasti Politik Akan Terus Hidup
Jakarta,REDAKSI17.COM – Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menanggapi perihal kabar Gibran Rakabuming yang akan menjadi cawapres Prabowo Subianto. Dia menilai apabila Gibran maju menjadi cawapres Prabowo, maka isu dinasti  politik akan terus hidup.

“Apa yang terjadi jika pada akhirnya Gibran Rakabuming dipilih menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto? Bisa kita duga setelah ini maka isu dinasti  politik akan dihidupkan,” ungkap Denny JA melalui unggahan video di area akun Twitter (atau X) pribadinya.

Menurutnya, memang hal yang menjadi salah satu cara menyerang dan juga mengecilkan imej Gibran sendiri. Namun boleh jadi, permainan politik itu tak akan panjang usianya.

“Sebagian memang inilah cara untuk menyerang Gibran lalu mengecilkan imej padanya. Namun dapat duga bahwa kebijakan pemerintah ini tak akan panjang usianya oleh sebab itu memang di area negara demokrasi dinasti poltik itu hal yang dimaksud biasa saja,” tuturnya.

Dia menambahkan, hal yang merupakan prinsip demokrasi yang tersebut berlaku persamaan hak semua warga negara. Dia menyebut, anak presiden sekalipun bukan boleh didiskriminasi.

“Mengapa ini biasa saja, oleh sebab itu inilah prinsip demokrasi, dalam prinsip demokrasi berlaku prinsip persamaan hak semua warga negara identik haknya tidaklah boleh didiskriminasi walau dia anak petani ataupun anak presiden,” katanya.

Juga, dalam sistem demokrasi tidak ada larangan bagi siapapun untuk menjadi pejabat pemerintahan maupun pemimpin nasional.

“Juga dalam sistem demokrasi konstitusi sebagai aturan main yang tersebut tertinggi tak ada larangan dalam sana bagi siapapun anak presiden, gubernur, walikota untuk menjadi pemimpin nasional,”

Dia menyebut, pada akhirnya rakyat lah sebagai penentu putusan. Lebih memilih sosok yang atau tidak.

“Dan memang juga sebab nanti akhirnya penentuannya adalah ada pilpres rakyatlah yang mana memilih yang menentukan memilih itu atau tidak,” imbuhnya. (kontributor: Ayuni Sarah)

Red
Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *