Home / Daerah / Wagub DIY: Kreativitas dan Pelibatan Masyarakat Modal Pengelolaan dan Pengembangan JAP

Wagub DIY: Kreativitas dan Pelibatan Masyarakat Modal Pengelolaan dan Pengembangan JAP

Yogyakarta (10/06/2025) REDAKSI17.COM – Kreativitas dan pelibatan masyarakat menjadi modal yang diperlukan dalam pengelolaan dan pengembangan Jogja Agro Park (JAP), agar dapat berfungsi secara optimal. Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menekankan hal demikian saat menerima audiensi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti dan Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) DIY, Anita Windrati beserta rombongan pada Selasa (10/06).

Menurut Sri Paduka, dalam pengelolaan dan pengembangan Jogja Agro Park, kreativitas diperlukan untuk menciptakan berbagai pemikiran inovatif yang bermanfaat bagi operasional Jogja Agro Park. Dengan kreativitas, melahirkan sistem/program yang dapat menghidupkan unsur-unsur yang berperan dalam operasional Jogja Agro Park.

Sejalan dengan hal tersebut, diungkapkan Sri Paduka, dalam menciptakan berbagai program untuk pengelolaan dan pengembangan Jogja Agro Park, masyarakat pun harus dilibatkan dalam dialog bersama. Sehingga, program yang diciptakan sesuai, tepat sasaran, dan dapat dijalankan dengan baik oleh kedua belah pihak.

“Dalam rangka pengembangan (Jogja Agro Park) ke depan, libatkan masyarakat desa di sekitar Jogja Agro Park sebagai subjek. Gak bisa cuma mengaplikasikan yang ada di pemikiran kalian. Dialog dengan mereka, karena mereka punya local wisdom sendiri. Jadi kita punya feedback juga dari dialog dengan mereka. Semua itu tidak bisa sendirian, harus kolegial. Ayo bareng, karena akan lebih long lasting kalau bersama,” tutur Sri Paduka.

Sri Paduka menyebutkan, generasi muda desa juga harus dirangkul dan diajak untuk mengelola Jogja Agro Park, khususnya dalam memanfaatkan media sosial. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengoptimalan fungsi hashtag sebagai upaya promosi Jogja Agro Park agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Ditemui usai audiensi, Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti menuturkan, kunjungannya kali ini bertemu Sri Paduka memang bermaksud untuk meminta arahan terkait langkah-langkah strategis guna meningkatkan fungsi dari Jogja Argo Park. “Di mana Jogja Agro Park itu kan menjadi sumber untuk pelatihan dan edukasi, kemudian tempat untuk wisata pertanian. Selama ini memang Jogja Agro Park itu kan mungkin belum berfungsi secara optimal, karena memang belum dibuka secara umum. Bisa dikunjungi, tapi masih bersurat untuk bisa mengadakan pelatihan di Jogja Agro Park. Sehingga kami tadi berdiskusi,” ujar Syam.

Syam mengatakan, dirinya sepakat dengan arahan-arahan yang Sri Paduka berikan di atas dan akan segera menindaklanjutinya. Dengan demikian, ke depan, Jogja Agro Park betul-betul bisa berfungsi optimal sebagai tempat pelatihan dan wahana berlatih di bidang pertanian.

“Kemudian dengan keterbatasan anggaran yang ada, arahan dari Pak Wagub kita harus berkolaborasi, bersinergi dengan berbagai sektor, dan lintas sektor serta mungkin dengan CSR, sehingga bisa lebih mengoptimalkan Jogja Agro Park,” kata Syam.

Meskipun belum bisa dikunjungi secara bebas tanpa bersurat, Syam memaparkan angka kunjungan rata-rata di Jogja Agro Park kurang lebih sekitar 750-an pengunjung per bulannya. Semua pun masih free tanpa dipungut biaya.

“Semua masih free.  Hanya memang kadang-kadang kan dari sekolahan itu ada yang mengadakan pelatihan yang harus praktek.  Nah itu memang beban mereka untuk bagaimana harus membawa media sendiri, pot sendiri, polybag sendiri. Tetapi hasilnya nanti dibawa pulang oleh mereka. Jadi itu mungkin strategi-strategi yang kita lakukan selama ini,” papar Syam.

Syam menambahkan, pihaknya juga sudah mulai menumbuhkan UMKM setempat. Melibatkan UMKM pada beberapa event-event, sehingga mempunyai nilai tambah dari produk-produknya.

“Harapan kami Jogja Agro Park itu nanti akan lebih bisa meningkatkan perekonomian terutama yang ada di sekitar lokasi.  Masyarakat di sekitar lokasi di Wijimulyo yang pertama. Kemudian yang kedua kita akan lebih bisa menumbuhkan minat generasi muda di bidang pertanian.  Karena kita tahu sumber daya manusia, minat di bidang pertanian kan rendah. Sehingga kita akan lebih menggiatkan kembali bagaimana menarik generasi-generasi muda untuk minat bahwa di bidang pertanian itu juga prospek di ekonomi,” terang Syam.

Syam menyampaikan, ke depan, pihaknya pun rencananya akan mempermudah izin berkunjung agar dapat lebih cepat.  “Supaya masyarakat yang ingin datang ke sana (Jogja Agro Park) tidak mengalami kesulitan. Jadi akan kita pangkas beberapa regulasi, beberapa tahapan-tahapannya. Sehingga masyarakat akan lebih mudah untuk datang ke Jogja Argo Park,” jelas Syam.

Sebagai informasi, Jogja Agro Park merupakan kompleks terpadu yang dibangun sebagai sarana media edukasi pertanian pada masyarakat. JAP adalah Kawasan dengan fasilitas Agribisnis dan Agrotourism yang mulai dibangun oleh Pemda DIY pada tahun 2018.

Berlokasi di Desa Wijilan, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, JAP memiliki fungsi antara lain, sebagai Unit Pembelajaran (inkubator) agribisnis; menumbuhkembangkan wirausahawan agribisnis (diversifikasi produk pertanian); dan lembaga pelatihan dan percontohan (Precision/modern farming, Sustainable farmingUrban farmingOrganic farmingCorporate farming dll). Adapun fasilitas yang dimiliki JAP, meliputi Kantor UPTD dan Kantor Inkubator; Gedung Pelatihan dan Gedung Asrama; Gudang Produksi; Lantai Jemur; Gudang Alsintan; Kolam Rekreasi; Green House; Taman Biofarmaka; Restoran dan Kolam Ikan; Zona Edukasi bercocok tanam; Taman Durian Menoreh; dan Zona Kandang dan Kolam Ikan.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *