Jetis,REDAKSI17.COM – Sinergi pemerintah dan perusahaan melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) menjadi tindakan nyata mendukung pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat pada sektor sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lingkungan.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyatakan, konsep take and give harus diterapkan dalam pelaksanaan CSR. Sehingga perusahaan juga mendapat suatu keuntungan, agar program yang dijalankan untuk masyarakat bisa sustainable.
“Kami berterima kasih kepada perusahaan melalui CSR-nya, di sini kita juga harus berpikir, ide apa yang bisa diberikan pemerintah ke perusahaan. Misalnya CSR dihitung sebagai bagian dari pengurangan pajak, ketika ada mekanismenya maka ini jadi bagian di mana kita tidak hanya minta. Bagaimanapun juga perusahaan itu menghidupi karyawan dan mengurangi pengangguran,” terangnya pada Kamis (19/6/2025) di Harper Malioboro dalam Musrenbang Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSLP).

Menurutnya dibutuhkan ide kreatif dalam mengkolaborasikan program pembangunan dengan CSR. Pihaknya mencontohkan dengan memfasilitasi kelompok masyarakat berupa penyediaan mesin jahit serta pelatihan, untuk diberdayakan memproduksi barang yang dibutuhkan perusahaan.
“Misalnya warga yang belum punya pekerjaan diberi pelatihan memproduksi sandal hotel, nanti hotel bisa membeli dengan harga lebih murah dari masyarakat kita sendiri. Jadi CSR itu harus kita create sedemikian rupa menjadi circular economy, bukan generik hanya charity tapi untuk produksi,” tandasnya.

Hasto menyoroti program CSR selain bersifat produktif, juga harus membawa semangat padat karya. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada, untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga Kota Yogya.
“Arah kita itu memproduksi sesuatu yang sifatnya padat karya, sebagai contoh seminggu sekali kita terapkan pakai baju lurik baik untuk ASN maupun karyawan perusahaan. Nanti kita kerja sama lewat CSR supaya warga bisa produksi lurik, ini kan bikinnya pakai Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), home made sehingga butuh banyak orang untuk mengerjakan,” imbuhnya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono menjelaskan, program CSR merupakan salah satu alternatif pendanaan potensial, sebagai komitmen perusahaan menjalankan etika bisnis, berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, serta berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat yang akan diintegrasikan dengan dunia usaha.
“Sampai tahun 2025 ini terdapat 70 perusahaan yang melaksanakan dan melaporkan kegiatan CSR di Kota Yogya dengan akuntabel. Di mana 49,3 persen merupakan intervensi pada penanggulangan kemiskinan. Adanya sinergitas pemerintah dengan perusahaan tentu mendorong kolaborasi untuk kemajuan Kota Yogya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Ketua Forum TSLP Kota Yogyakarta yang juga Pimpinan Cabang Senopati Bank BPD DIY, Gunawan Hasri Baskoro mengatakan, di tahun 2024 Forum TSLP telah memfasilitasi 365 program CSR dengan nilai kegiatan RP 4,6 Miliar, untuk sektor sosial kemasyarakatan, lingkungan hidup, pendidikan, ekonomi dan kesehatan.
“Sementara di tahun 2025 CSR yang telah dikonsep Forum TSLP juga hadir dalam mendukung program quick win 100 hari kerja. Termasuk program ketahanan pangan food bank lumbung mataraman, perbaikan 1.627 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pasukan siaga bencana, gerobak sampah dan pengelolaan sampah, pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan, pencegahan stunting serta program intervensi lainnya,” katanya.

Pada Musrenbang Forum TSLP juga diserahkan Penghargaan Anugerah Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan Tahun 2025 kepada PT. BPD DIY Cabang Senopati di Bidang Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan Kualitas Lingkungan Hidup, PT. Sintesa Sinergi Nusantara Bidang Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, Baznas Kota Yogyakarta Bidang Penanggulangan Kemiskinan, PT. Bina Pertiwi Member Of Astra Bidang Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Olahraga, PT. Bank Mandiri Kanwil Yogyakarta Bidang Peningkatan Pariwisata dan Budaya Berbasis Masyrakat, PT. Telkom Indonesia Bidang Kenyamanan Kehidupan Beragama dan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Bidang Peningkatan Kualitas Kesehatan.