UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya memberikan kesempatan lebih kepada masyarakat dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP Negeri tahun ajaran 2025/2026. Setidaknya masyarakat bisa mendaftar SPMB jenjang SMPN sampai 3 kali dengan memanfaatkan jalur yang berbeda. Pemkot Yogyakarta membuka 8 jalur SPMB SMP yang sebagian waktu pendaftarannya tidak bersamaan, sehingga jika jalur awal tidak diterima, bisa memanfaatkan jalur lain.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori mengatakan pelaksanaan SPMB jenjang SMP pada minggu ini adalah jalur prestasi khusus dan akademik. Lalu jalur domisili radius seleksi 18-24 Juni hasil diumumkan 25 Juni, jalur mutasi dan kemaslahatan guru 18-25 Juni. Kemudian jalur domisili daerah, disabilitas, Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial (KSJPS) dan prestasi umum untuk luar daerah/kota proses seleksi akhir Juni- awal Juli.
“Peluangnya bisa mendaftar tiga kali. Misalnya jalur prestasi akademik tidak diterima, masih bisa mendaftar domisili radius. Kalau masih tidak diterima bisa memilih domisili daerah atau jika masuk data KSJPS bisa menggunakan jalur KSJPS,” kata Budi saat dikonfirmasi, Kamis (19/6/2025).

Budi juga mencontohkan kalau jalur domisili radius tidak diterima, masih bisa untuk mengikuti domisili daerah maupun KSJPS jika masuk data KSJPS. Menurutnya masyarakat sudah bisa mengukur jalur penerimaan yang dipilih dalam SPMB. Misalnya kalau jaraknya jauh dari sekolah, tidak mungkin menggunakan jalur domisili radius. Peluang lebih besar berarti menggunakan jalur domisili daerah. Jika prestasi bagus, bisa juga memanfaatkan jalur prestasi akademik.
Dia menyebut total daya tampung SMP Negeri di Kota Yogyakarta sebanyak 3.520, termasuk di antaranya kuota jalur Kelas Khusus Olahraga SMP sebanyak 64. Sedangkan jumlah kelulusan SD di Kota Yogyakarta tahun 2025 sekitar 6.800. Dengan jumlah lulusan itu, yang bisa ditampung di SMP Negeri berkisar 51-52 persen. Namun demikian, Budi menyatakan total daya tampung SMP negeri dan swasta di Kota Yogyakarta berkisar 8.500-9.000, sehingga mampu menampung seluruh lulusan SD.
“Masyarakat sudah diberikan kesempatan banyak jalur SPMB SMP negeri. Beda kalau semua hanya menggunakan jalur radius. Kalau jalur KSJPS dan disabilitas tidak diterima di sekolah negeri, mendaftar di sekolah swasta akan mendapat Jaminan Pendidikan Daerah (JPD),” tambahnya.

Budi menyatakan masyarakat dapat memilih 3 sekolah pada setiap jalur SPMB. Pada tahun ini, dia menjelaskan masyarakat juga dapat mengubah pilihan sekolah sesuai kondisi yang ada sampai batas waktu pendaftaran. Misalnya pilihan sekolah 1,2,3 tapi mendekati akhir pendaftaran dari hasil sementara tidak masuk/ diterima, maka bisa mengubah pilihan sekolah ke SMP-SMP lain yang masih mungkin diterima.
“Ini sebagai komitmen bahwa kami akan mempermudah akses untuk dapat bersekolah di sekolah yang diselenggarakan pemerintah daerah. Tapi kalau sudah diterima harus diproses daftar ulang di sekolah yang dipilih. Kalau tidak mendaftar ulang, maka jika mendaftar jalur berikutnya tidak diakomodir karena namanya sudah diblokir dari sistem SPMB,” terang Budi.
Pihaknya menegaskan SPMB di Kota Yogyakarta berpedoman pada aturan pemerintah pusat dan daerah. Dalam pelaksanaan SPMB di Kota Yogyakarta juga mengedepankan asas transparansi dan akuntabilitas. Disdikpora Kota Yogyakarta juga membuka posko SPMB di lantai 1 Kantor Disdikpora Kota Yogyakarta maupun lewat WA di nomor 0895366322211 dan infomrasi SMPB di https://yogya.spmb.id .
“SPMB ini adalah strategi Pemkot Yogyakarta bagaimana untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta. Karena branding Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan, kota pelajar harus dibuktikan dengan kualitas pendidikan yang bagus,” tandasnya.