Tegalrejo,REDAKSI17.COM – Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan, turut hadir dalam Wisuda Pelepasan Santri Angkatan 4 Pondok Pesantren Tahfidzil Quran (PPTQ) Muhammadiyah Ibnu Juraimi Yogyakarta pada Sabtu (21/6/2025) di Gedung Serba Guna SMA Muhammadiyah 1.
Pihaknya mengucapkan selamat kepada santri yang telah lulus dan berharap ilmu agama juga pengetahuan yang telah didapat, mampu diterapkan pada kehidupan di tengah masyarakat.
“Selamat kepada santri yang lulus termasuk kepada pengajar dan pengelola pondok pesantren, kami bangga juga mengapresiasi bagaimana agama dan pendidikan menjadi satu kesatuan yang diajarkan kepada generasi penerus bangsa. Sebab agama merupakan pondasi untuk membentuk karakter anak,” ujarnya.
Wawan menyatakan Pemkot mendukung penuh berbagai gerakan pendidikan berbasis keagamaan di Kota Yogyakarta. Selain memperkuat ketahanan spiritual dan akhlak generasi muda, pondok pesantren juga memperkokoh ekosistem sosial yang inklusif.
“Saya mengajak semua pihak, baik lembaga keagamaan, masyarakat, maupun pemerintah untuk bersinergi mendukung pendidikan karakter berbasis nilai-nilai agama, karena inilah akar yang menguatkan bangsa kita menghadapi tantangan global. Mulai dari degradasi moral, krisis identitas, hingga ketahanan keluarga,” ajaknya.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Aris Madani menyampaikan, ada 35 santri yang lulus di angkatan 4 PPTQ Muhammadiyah Ibnu Juraimi. Dengan jumlah hafalan beragam, mulai dari 10 hingga 30 Juz Al Quran.
“Kelulusan hari ini bukan menjadi akhir perjalanan para santri, justru awal bagaimana mereka konsisten berpegang teguh pada nilai kebaikan yang didapat selama menimba ilmu di pesantren. Jagalah Al Quran dalam hati dan perbuatan, bukan hanya dihafal, tapi diamalkan pada tiap tindakan,” terangnya.
Sementara itu salah satu santri yang lulus dengan predikat prestasi akademik terbaik, Nadia mengatakan selama menimba ilmu di pesantren dirinya memilki hafalan 20 Juz Al Quran.
“Alhamdulillah semoga hafalannya bisa terus bertambah, yang paling penting istiqomah untuk murojaah, tidak berhenti belajar dan mengamalkan apa yang menjadi tuntunan agama dalam Al Quran,” katanya.