Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Bupati Kulon Progo Dr. H. R. Agung Setyawan, S.T., M.Sc., M.M., secara resmi luncurkan program Edu Wisata Nglinggo, pada Minggu (29/6/25) di Desa Wisata Nglinggo, Pagerharjo, Samigaluh. Program ini menjadi salah satu upaya strategis untuk menambah nilai wisata di Kabupaten Kulon Progo.
Diluncurkannya program ini adalah hasil dari kerja sama antara Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Baitulmaal Muamalat dengan Desa Wisata Nglinggo. Edu wisata nglinggo menjadi wujud nyata sinergi antara masyarakat dan pemerintah untuk membangun kemandirian ekonomi dan pendidikan masyarakat desa berbasis potensi lokal.
Ketua Desa Wisata Nglinggo, Anton Nugroho menuturkan bahwa Deswita Nglinggo memang memiliki kekayaan potensi berupa kekayaan alam, atraksi buatan, kuliner, hingga UMKM. Dengan kekayaan yang dimiliki Deswita Nglinggo pemberdayaan masyarakat menjadi penting untuk dilakukan.
“Desa Wisata bukan hanya tentang menarik wisatawan, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat, melestarikan budaya dan menjaga lingkungan. Pembangunan Desa Wisata ini adalah upaya bersama,” tutur Anton.
Beberapa kegiatan unggulan dalam Edu Wisata Nglinggo ini antara lain Edu Wisata gula aren, teh sangrai, kopi nglinggo, es krim susu etawa, pegagan. Dengan banyaknya potensi tersebut Anton berharap masyarakat Nglinggo mampu memanfaatkan kekayaan alamnya untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan perekonomian.
“Kerja keras dan semangat kotong royong kita adalah kunci keberhasilan, Saya berharap Desa Wisata ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi, meningkatkan pendapatan dan mempererat tali persaudaraan kita semua.” Pungkas Anton
Senada dengan hal tersebut Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan juga menyampaikan bahwa Desa Wisata nglinggo harus mampu mengoptimalkan peran masyarakat untuk lebih diberdayakan.
“Desa Wisata Nglinggo ini bukan sekedar desa wisata budaya, tetapi ada perbedaanya yaitu Edu Wisata dengan mengedepankan pemberdayaan dan peningkatan skill dari masyarakatnya untuk lebih berdaya dengan beberapa hasil bumi olahan dari masyarakat yang telah dididik tadi,” ujar Agung.
Kedepan Agung menginginkan di seluruh wilayah di Kabupaten Kulon Progo juga memiliki program serupa.
“Ini bisa dilakukan di semua tempat di Kabupaten Kulon Progo. Banyak sekali potensi Kulon Progo yang bisa di garap,” tegas Agung.
Agung berharap nantinya limbah-limbah produksi organik yang ada di wilayah lain di Kabupaten Kulon Progo seperti dalam pengolahan Edu Wisata Nglinggo ini dapat di olah dan dimanfaatkan untuk pakan ternak yang mengandung gizi tinggi. Hal ini dilakukan untuk nengurangi jumlah limbah produksi organik yang sebenarnya masih bisa diolah kembali dan bermanfaat.