Empat Lawang,REDAKSI17.COM – Dalam rangka mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah hukum Polsek Tebing Tinggi, Polres Empat Lawang terus meningkatkan intensitas patroli serta pemantauan terhadap titik-titik hotspot yang terdeteksi melalui sistem pemantauan satelit.
Pada hari Senin, 30 Juni 2025, sekitar pukul 15.00 WIB hingga selesai, Kapolsek Tebing Tinggi menurunkan tim patroli untuk melakukan pengecekan terhadap satu titik hotspot yang terdeteksi di wilayah Kelurahan Jayaloka, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Adapun personel yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari AIPTU Edy Romsan, BRIGPOL Panji S, BRIPTU Agustian, BRIPTU Hari Santri M.P
Berdasarkan hasil pengecekan langsung di lokasi dengan koordinat -3.587510, 103.070030, tidak ditemukan adanya titik api maupun tanda-tanda kebakaran aktif. Meski demikian, tim tetap melakukan pendekatan kepada warga sekitar dengan memberikan edukasi dan himbauan secara langsung, khususnya untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar selama musim kemarau.
Sebagai bentuk respons cepat dan tindakan preventif, personel Polsek Tebing Tinggi juga melakukan koordinasi dengan:
Warga setempat di Kelurahan Jayaloka, Perangkat kelurahan sebagai pihak pemerintah lokal., Mendatangi langsung titik koordinat hotspot untuk memastikan kondisi aktual di lapangan, Mengambil dokumentasi kegiatan sebagai bahan laporan dan monitoring lanjutan.
Tak hanya itu, dalam kegiatan tersebut, petugas juga menyampaikan Maklumat Kapolda Sumsel tentang larangan dan sanksi terkait pembakaran hutan dan lahan. Sosialisasi ini merupakan bagian dari program terpadu Polri dalam penanggulangan Karhutla secara preventif dan edukatif, agar masyarakat lebih memahami dampak buruk dari pembakaran lahan, baik terhadap lingkungan, kesehatan, maupun aspek hukum.
Kapolsek Tebing Tinggi menyampaikan bahwa kegiatan pemantauan titik hotspot ini akan terus dilakukan secara berkala, terutama di musim kemarau, untuk menekan potensi Karhutla sejak dini. Upaya seperti ini tidak hanya menitikberatkan pada tindakan represif, namun juga mengutamakan pendekatan persuasif dan humanis kepada masyarakat.
Selama pelaksanaan kegiatan, situasi berjalan dalam keadaan aman, tertib, dan kondusif, serta mendapatkan sambutan positif dari warga sekitar yang mulai memahami pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Dengan semangat sinergi antara Polri, pemerintah setempat, dan masyarakat, diharapkan wilayah Kabupaten Empat Lawang tetap aman dari bencana Karhutla.





