Home / Ekobis / Ini Isi Pertemuan Lengkap Jokowi dan Sri Mulyani Cs

Ini Isi Pertemuan Lengkap Jokowi dan Sri Mulyani Cs

Ini Isi Pertemuan Lengkap Jokowi lalu Sri Mulyani Cs

Jakarta,REDAKSI17.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSS) Ke Istana Negara, Senin (23/10/2023), guna memberikan update situasi terkini lalu juga perkembangan sektor ekonomi global.

Rapat ini digelar dalam tengah kabar melemahnya Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), dalam mana menurut Refinitiv, rupiah menembus level psikologis Rp15.900/US$ kemudian bahkan di area tempat tengah perdagangan sempat menyentuh nomor Rp15.965/US$ atau melemah 0,60%. Posisi itu merupakan yang digunakan terlemah sejak 8 April 2020 atau sekitar 3,5 tahun terakhir.

Anggota KSSK terdiri dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, juga Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Dari pantauan CNBC Indonesia anggota KSSK sudah mulai tiba dalam area kompleks Istana pada pukul 15.00, hingga selesai rapat pada 17.34 WIB.

Gubernur BI Perry Warjiyo tiba pertama pada pukul 15.00 WIB, Diikuti Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, kemudian Kepala LPS Purbaya Yudhi Sadewa sekitar pukul 15.20 WIB. Kemudian Sri Mulyani tiba sekitar pukul 16.17 WIB.

Sri Mulyani datang terlambat serta langsung menuju dalam istana untuk rapat secara terburu-buru. Karena dirinya baru pulang usai melakukan kegiatan di dalam area Semarang. “Telat-telat,” kata Sri Mulyani.

Lantas apa cuma yang tersebut digunakan dibahas?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama anggota KSSK lainnya memberikan laporan mengenai beberapa hal. Pertama mengenai update situasi perekonomian global terkini perekonomian global usai menghadiri Annual Meeting IMF-World Bank dalam Marrakesh, Maroko hingga G20.

“Untuk memberikan update pada bapak presiden situasi terkini juga situasi yang dimaksud dimaksud terus berkembang dalam perekonomian global, pasar keuangan kemudian tantangan-tantangan yang mana terus kita antisipasi serta kita harus hadapi pada bulan-bulan depan kemudian tahun mendatang,” kata Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers, Senin (23/10/2023).

Kedua, pihaknya juga menyampaikan bahwa koordinasi kebijakan fiskal di dalam tempat bawah Kementerian Keuangan yakni APBN kemudian kebijakan moneter melalui Bank Indonesia akan terus disinkronisasi. Guna menjaga stabilitas ekonomi juga pertumbuhan dunia bidang usaha pada kisaran 5%, dalam area tengah dinamika kegiatan kegiatan ekonomi global.

“Kita tahu bahwa dinamikanya sangat tinggi saat ini dengan pergerakan dollar yang tersebut digunakan makin menguat kenaikan suku bunga yang dimaksud yang disebut sangat tinggi pada AS, pada dalam Eropa lalu pelemahan dari dunia perniagaan RRT semuanya memberikan imbas yang mana yang harus kita antisipasi,” katanya.

Untuk menurut Sri Mulyani tidaklah menyembunyikan kemungkinan nantinya akan ada penyesuaian melalui instrumen yang tersebut digunakan ada di tempat dalam market, maupun dari sisi komunikasi kebijakan yang tersebut mana akan dijalani dari Kemenkeu bersama BI.

Ketiga, Kementerian Keuangan akan terus memantau stabilitas dari sektor keuangan, perbankan, pasar modal, hingga lembaga keuangan bukan bank. Termasuk pergerakan capital flow yang mana yang masuk baik dalam bentuk surat berharga negara serta saham juga yang digunakan keluar atau outflow. “Kalau sedang mengalami penarikan capital terutama merespons kebijakan pada AS kita terus waspadai,” katanya.

Nantinya KSSK akan kembali melakukan rapat di dalam area akhir bulan, dimana akan diteliti pada sektor keuangan apakah miliki daya tahan yang mana mana meyakinkan pada kondisi yang digunakan digunakan baik.

Keempat, Sri Mulyani juga menyampaikan pada sektor riil juga kondisi inflasi tetap terjaga, akan dikerjakan berbagai langkah untuk mengamankan. Mulai dari nilai tukar maupun stabilitas sistem keuangan.

“Ada adjustment pasti, namun itu dalam konteks untuk terus menjaga stabilitas, pertumbuhan dunia bisnis untuk terus sustainable,” kata Sri Mulyani.

Untuk itu KSSK tengah menyiapkan langkah paket kebijakan supaya sektor riil tetap terjaga khususnya kelompok menengah bawah supaya daya belinya terjaga. Meski ia masih belum mau membeberkan paket kebijakan seperti apa yang digunakan disiapkan.

“Kita nanti akan lihat kan yang mana dimaksud selama ini yang tersebut itu kemarin pak gubernur sudah menyampaikan hasil RDG serta saya juga akan menyampaikan kondisi APBN kita sampai pertengahan Oktober. Kita selama ini masih sangat baik jadi kita akan terus menyinkronkan instrumen kita pada lapangan maupun komunikasi dan juga juga arah kebijakan kita bersama,” kata Mantan Direktur Bank Dunia ini.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *