Umbulharjo,REDAKSI17.COM – Rencana Yogyakarta menjadi Ibu Kota Budaya oleh Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) merupakan kesempatan baik untuk meningkatkan produktivitas masyarakat lewat ekosistem yang telah terbentuk.

Hal itu disampaikan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo pada Rabu (2/7/2025) di Ruang Sadewa Balai Kota. Menurutnya secara ekosistem dan support system Yogyakarta sudah mumpuni sebagai Ibu Kota Budaya.

“Secara existing potensinya sudah ada, banyak seniman dan budayawan lahir di Yogyakarta, di sini ada perguruan tinggi yang melahirkan professor dan maestro seni budaya sejak zaman dulu, karena ekosistem yang sudah ada ini bisa menghasilkan sesuatu yang alami dan luar biasa,” ujarnya.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menerima kunjungan Direktur Eksekutif JKPI Nanang Asfarinal.

Yogyakarta juga punya sesuatu yang intangible, lanjut Hasto, hal tak benda yang tidak bisa dilihat tapi bisa dirasakan oleh setiap orang yang pernah tinggal di tanahnya.

“Semua orang yang pernah tinggal di Yogyakarta akan melewati proses yang tidak tampak tapi bisa dirasakan. Baik itu dari segi pemikirannya maupun pribadinya, karena kita tumbuh dengan nuansa ekosistem yang kaya akan kompleksitas budaya,” terangnya.

Hasto juga menyatakan kekayaan seni, budaya dan sejarah di Kota Yogyakarta harus dimanfaatkan untuk kegiatan yang bersifat produktif.

“Selain apa yang sudah ada saat ini, kita juga harus berpikir ke depan untuk jangka panjang. Misalnya dengan membangun bangunan yang diproyeksikan untuk puluhan tahun ke depan sebagai situs budaya ataupun heritage,” imbuhnya.

Simbolis penyerahan kain batik yang akan digunakan sebagai tema busana JKPI 2025 di Kota Yogyakarta.

Sementara itu Direktur Eksekutif JKPI, Nanang Asfarinal mengutarakan, kehadiran JKPI bertujuan sebagai wadah pelestarian benda pusaka, cagar budaya dan situs sejarah.

“JKPI lahir pada 2008 lalu dengan hanya beranggotakan 11 daerah dan hingga kini sudah ada 75 anggota yang dihimpun. Kami juga mengapresiasi bagaimana Kota Yogyakarta mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Rakernas JKPI 2025 yang di tahun selanjutnya akan digelar di Ternate,” ungkapnya.

Kaitannya soal Ibu Kota Budaya, tambah Nanang, juga telah mendapat dukungan dari Kemenjadi Kebudayaan yang saat itu telah dilakukan audiensi dan diskusi bersama Menteri serta anggota JKPI.

“Launching Ibu Kota Budaya nanti akan bersamaan dengan rangakaian JKPI pada Agustus 2025. Tujuannya selain untuk penguatan pelestarian budaya juga sebagai elaborasi meningkatkan potensi wisata berbasis kebudayaan,” tambahnya.