Yogyakarta (07/07/2025) REDAKSI17.COM– Daerah Istimewa Yogyakarta kembali dipercaya menjadi salah satu kota penyelenggara MILO Activ Indonesia Race 2025. Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, menegaskan bahwa selain sebagai ajang olahraga, event ini harus memberikan ruang dan dukungan nyata bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah.
Hal ini disampaikan Sri Paduka saat menerima kunjungan silaturahmi dari pihak Nestlé selaku penyelenggara pada Senin (07/07) di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Ia berharap setiap event di DIY, termasuk MILO Activ Indonesia Race, mampu memberikan kemaslahatan luas bagi masyarakat, mengingat sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) DIY sangat bergantung pada sektor pariwisata dan pendidikan.
DIY memang memiliki karakteristik khusus, dengan wilayah kecil namun tingkat kepadatan penduduk tinggi dan jumlah mahasiswa terbanyak di Indonesia, yakni lebih dari 110 perguruan tinggi. Oleh karena itu, Sri Paduka menyarankan agar event seperti fun run dirancang agar nyaman dan tidak mengganggu aktivitas warga, dengan pelaksanaan pagi hari antara pukul 05.30 hingga 08.00 WIB.
Mengenai rute lomba, beliau mengingatkan pentingnya memilih jalur yang tidak hanya lancar secara lalu lintas, tetapi juga memiliki nilai strategis untuk branding daerah. “Anchor PDRB kita itu pendidikan dan pariwisata. Kalau bisa, rute lari melintasi tempat ikonik, seperti kebun binatang, landmark budaya, atau lokasi wisata lain yang bisa menjadi konten menarik bagi peserta,” kata Sri Paduka.
Fokus utama Sri Paduka adalah agar event ini bisa menjadi sarana penguatan UMKM. Ia meminta agar pelaku usaha lokal yang sudah terkurasi dan siap bersaing dilibatkan aktif dalam penyelenggaraan, dengan dukungan fasilitas seperti QRIS dan kampanye digital Visiting Jogja untuk memaksimalkan potensi transaksi selama kegiatan berlangsung. “Mohon bagaimana CSR-nya bisa ikut mengajak UMKM kami,” pintanya.
Tak hanya aspek ekonomi, unsur budaya lokal juga diharapkan dapat terlibat dalam event sehingga menjadi pengalaman yang bermakna bagi peserta. Sri Paduka menekankan bahwa tujuan utama adalah menciptakan kemaslahatan yang luas. “Yang penting semua dapat, ada kemaslahatan buat semua. Event tidak hanya kemeriahan belaka, tapi ada nilainya. Yang kita buat sebanyak mungkin punya multiplier effect. Banyak memberi, banyak mendapat.”
Di sisi lain, Sports Marketing Manager Nestlé, Rawinda Ditya, menyatakan bahwa MILO Activ Indonesia Race 2025 merupakan agenda tahunan Nestlé yang telah berlangsung sejak 2004, dengan pelaksanaan di lima kota besar yaitu Makassar, Surabaya, Bandung, Medan, dan Yogyakarta. Setelah Medan pada 20 Juli, Yogyakarta akan menjadi tuan rumah pada 10 Agustus mendatang.
“Ini bukan pertama kali di Jogja. Tahun lalu kami juga menyelenggarakan di sini, dan tahun ini kembali karena antusiasme masyarakat Jogja yang luar biasa,” ujar Rawinda.
Rawinda menambahkan, target peserta di Yogyakarta sekitar 3.000 hingga 5.000 orang. Event membuka dua kategori utama, yakni 5 km untuk umum dan 2,5 km untuk family run, agar anak-anak bisa berlari bersama orang tua.
“Satu anak dan satu orang tua. Jadi anak-anak bisa mengkampanyekan gerakan aktif di Indonesia,” jelasnya.
Mengenai lokasi dan rute, Jogja Expo Center menjadi salah satu opsi utama, sementara survei dan penjajakan masih dilakukan tim Nestlé untuk menentukan rute terbaik. Rawinda memastikan pihaknya akan melibatkan mitra UMKM dan pelaku usaha lokal untuk mengisi stan-stan yang disediakan selama event.
Dengan kolaborasi pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta, MILO Activ Indonesia Race 2025 diharapkan bukan hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga wadah sinergi yang membawa manfaat ekonomi dan sosial nyata bagi Yogyakarta. “Kami sangat mendukung jika kegiatan ini juga bisa memberikan manfaat bagi warga Jogja,” tutup Rawinda.
Humas Pemda DIY