Manggarai Barat,REDAKSI17.COM – Fraksi Partai Gerindra DPRD Manggarai Barat menyatakan keprihatinannya atas penurunan signifikan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Rancangan Perubahan APBD 2025. Penurunan sekitar 11,79% dari target APBD Induk dinilai mencerminkan belum optimalnya pengelolaan potensi PAD daerah.
“Potensi riil seperti pungutan kapal wisata, retribusi, pajak penerangan jalan, dan kontribusi aset tanah belum digarap secara maksimal,” tegas Kanisius Jehabut saat membacakan pandangan umum Fraksi Gerindra dalam rapat paripurna, Kamis (10/7/2025).
Ia menyebut, per 30 Juni 2025, realisasi PAD baru mencapai 32,18% dari target induk, menunjukkan lemahnya kinerja sektor pajak, retribusi, dan dividen.
Fraksi Gerindra mengingatkan agar pemerintah tidak sekadar menyesuaikan angka di atas kertas, tetapi merumuskan strategi konkret untuk intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. Pemerintah juga didorong memperkuat sinergi dengan instansi vertikal seperti KSOP, PLN, dan BPN untuk memastikan kontribusi fiskal yang seimbang.
“Pemkab perlu memperbaiki manajemen pemungutan, menutup kebocoran, serta mengoptimalkan sektor primer seperti pertanian, perikanan, dan peternakan,” tambah Kanisius.
Gerindra menegaskan, kebijakan PAD dalam APBD-P 2025 harus merefleksikan tanggung jawab fiskal yang realistis, progresif, dan mendukung kemandirian daerah.
Sebagai informasi, target PAD Manggarai Barat diturunkan dari Rp318 miliar lebih menjadi Rp280 miliar dalam Rancangan APBD-P 2025.