Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo mengadakan sosialisasi dalam rangka menyongsong Innovative Government Award (IGA) 2025 yang bertempat di Aula Adikarto, Kompleks Pemkab Kulon Progo, pada Selasa (8/7/2025).
Kegiatan ini digelar untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar-organisasi perangkat daerah (OPD) dalam mengembangkan berbagai inovasi pelayanan publik yang dapat meningkatkan kinerja serta capaian prestasi daerah.
Dalam acara yang dihadiri oleh perangkat daerah, kapanewon, lurah dan BUMD tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Ir. Muh. Aris Nugroho, M.M.A., selaku penyelenggara menegaskan, Kulon Progo pernah meraih peringkat kedua dalam ajang IGA sebelumnya. Capaian tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh OPD untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan menciptakan program-program unggulan.
“Saat ini terdapat 87 inovasi yang telah masuk dalam nominasi pada tahun 2024. Ke depan, jumlah dan kualitas inovasi ini perlu ditingkatkan. Inovasi yang melibatkan kolaborasi antar-OPD akan memiliki nilai tambah yang lebih tinggi,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menyelaraskan inovasi dengan indikator kinerja utama (IKU), serta pentingnya pelaporan, branding, dan penguatan inovasi yang telah dirintis sesuai dengan alokasi anggaran masing-masing OPD.
Dalam paparan, Aris Nugroho, untuk terus menggunakan Budaya Satriya Kulon Progo sebagai budaya keseharian Pemerintahan, karena budaya ini merujuk pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam filsafat Hamemayu Hayuning Bawana, yang diterapkan dalam tata pemerintahan dan kehidupan sehari-hari. Budaya ini menekankan pada sikap ksatria yang menjunjung tinggi moralitas, profesionalisme, dan pelayanan kepada masyarakat.
Lanjut Aris, Implementasi Watak Ksatria merupakan nilai-nilai moralitas “sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh” yang dijabarkan dalam SATRIYA yakni Selaras menjaga keseimbangan hubungan dengan Tuhan, alam, dan sesame; Akal Budi Luhur-Jatidiri: Berpegang teguh pada keluhuran budi dan jati diri; Teladan-Keteladanan; Rela Melayani: Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.; Inovatif: Berusaha untuk selalu melakukan pembaharuan positif; Yakin dan Percaya Diri: Bertindak dengan keyakinan dan percaya pada kemampuan diri sendiri; Ahli-Profesional: Memiliki kompetensi dan dedikasi dalam pekerjaan, implementasi Budaya Satriya seperti terjabarkan Peraturan Bupati (Perbup) No. 32 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Budaya Pemerintahan Satriya.
Dalam budaya Satriya ada Inovatif, Berusaha untuk selalu melakukan pembaharuan positif, ini senada dengan apa yang akan kita lakukan bersama menghadapi Innovative Government Award (IGA) yang menjadi ajang penghargaan tahunan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada pemerintah daerah di Indonesia, sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan pemerintah daerah dalam menciptakan dan mengimplementasikan inovasi di berbagai bidang, terutama dalam peningkatan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan pembangunan daerah,
Tujuan IGA ini meliputi; Kemandirian Ekonomi; Efsiensis Penggunaan Anggaran; Mendorong Gotong royong masyarakat; Meningkatkan daya saing Daerah
Salah satu contoh nyata inovasi yang berhasil dikembangkan oleh Pemkab Kulon Progo adalah aplikasi SuratKu, sistem manajemen surat berbasis elektronik yang mendukung program Smart City dan penerapan prinsip paperless.
“Aplikasi SuratKu mempercepat proses surat-menyurat, mengurangi penggunaan kertas, serta meningkatkan efisiensi dan keamanan melalui fitur tanda tangan elektronik. Aksesibilitasnya juga memudahkan seluruh OPD untuk menggunakannya,” jelas Aris.
Aris menambahkan bahwa sinergi dan kolaborasi menjadi kunci sukses dalam menghadirkan inovasi yang berdampak luas.
“Semoga pada tahun 2025, kita dapat melahirkan lebih banyak inovasi berkualitas. Dengan koordinasi dan kolaborasi yang solid, Kulon Progo dapat meraih prestasi yang lebih tinggi dalam IGA mendatang,” pungkasnya.
Source: Media Center