Gondomanan,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta kembali melanjutkan program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) atau bedah rumah warga yang sudah dimulai sejak Februari tiap akhir pekan.

Pada minggu kedua bulan Juli ini menyasar dua titik yaitu rumah milik Putrini warga RW 02 Tegal Lempuyangan, Kelurahan Bausasran dan rumah dari Sumargono RT 21 RW 07 Kelurahan Prawirodirjan.

Kedua rumah yang menerima bantuan kondisinya memprihatinkan, dengan atap yang sudah hampir roboh, pembatas rumah dari kayu yang sudah lapuk juga kumuh.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mempimpin langsung kegiatan perbaiki RTLH didampingi Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan beserta jajaran DPRD, Perangkat Daerah, BPD DIY, Baznas juga warga masyarakat dan komunitas.

Pihaknya menyatakan bedah rumah warga tidak layak huni sejak awal dilakukan tanpa menggunakan APBD Pemkot, namun semua dana berasal dari gotong royong warga masyarakat.

“Inilah bukti bahwa dengan gotong royong semuanya akan terasa lebih ringan dan bisa diwujudkan. Alhamdulillah hari ini ada dua rumah yang diperbaiki, dengan dukungan dan bantuan dari BPD DIY, Baznas, Ershi Polri Angkatan 2001, Anis Co Grup dan warga sekitar dari Takmir Masjid maupun RT RW,” ujarnya.

Kondisi rumah milik Sumargono, warga Kelurahan Prawirodirjan, Gondomanan, dijelaskan oleh Hasto kondisinya sangat memprihatinkan, dengan lebar 2,75 meter dan panjang 6 meter.

“Saat saya masuk ke rumah Pak Margono ini ada ruang tamu sekaligus tempat untuk tidur, kemudian ada dapur di sebelahnya yang kurang layak karena semuanya berserakan di lantai. Kemudian di atas itu dibuat ruang kecil untuk kamar, semoga setelah diperbaiki bisa lebih baik dan nyaman untuk tinggal,” jelasnya.

Hasto juga menyampaikan, program bedah rumah menjadi upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, karena kebersihan tempat tinggal akan sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas kesehatan.

“Kalau rumahnya kumuh akan menimbulkan masalah kebersihan, nanti muncul potensi penyakit yang bisa menyebar ke lingkungan sekitarnya. Jadi saya pesan ayo kita semua lebih peduli dengan sekitar, gotong royong membantu tetangga warga kita yang membutuhkan,” pesannya.

Sementara itu Sumargono (61) yang kesehariannya bekerja sebagai penggerobak sampah merasa senang dan terharu karena rumahnya akan diperbaiki.

“Alhamdulillah rasanya senang, semoga bisa hidup lebih nyaman, supaya istri dan anak juga tambah bahagia. Terima kasih banyak untuk semuanya yang sudah membantu kami, alhamdulillah sangat bersyukur,” ungkapnya.