Gondokusuman,REDAKSI17.COM – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Yogyakarta serentak digelar pada Senin (14/7/2025) dengan menyambut lebih dari 19 ribu siswa-siswi jenjang TK, SD dan SMP.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono menyampaikan, MPLS diharapkan menjadi masa yang digunakan siswa untuk menyesuaikan diri dan mengenal lingkungan sekolah.
“MPLS dimulai secara serentak dari jenjang TK, SD dan SMP, untuk seremonial hari ini dilakukan di SMPN 1 Yogyakarta, kami mewakili Wali Kota ingin menyampaikan pesan agar pihak sekolah juga bisa menanamkan karakter peduli dan cinta lingkungan melalui kegiatan bersih-bersih rutin,” terangnya saat ditemui usai Pembukaan MPLS di SMPN 1 Yogyakarta.
Khususnya untuk menanamkan budaya memilah sampah, lanjut Yunianto, sebagai suatu karakter yang harus ditanamkan sejak dini termasuk di sekolah.
“Tentu kami harap akan ada perubahan perilaku lebih baik, khususnya perihal kebersihan. Nanti seminggu sekali ada bersih-bersih sekolah dan lingkungan, kemudian pemilahan sampah mana jenis organik, anorganik, residu secara berjenjang,” imbuhnya.
Sejalan dengan itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori menjelaskan, MPLS akan berlangsung selama 5 hari, untuk mendorong para siswa beradaptasi dengan lingkungan baru, melalui penanaman nilai karakter 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
“Bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, pada intinya MPLS ini masa mengenal lingkungan sekolah, guru dan teman-teman. Sehingga ketika mengikuti kegiatan pembelajaran bisa lebih baik, bisa beradaptasi dengan lingkungan baru,” jelasnya.
Selain aspek religius dan kebangsaan, terang Budi, juga ditanamkan nilai kemandirian, gotong royong dan integritas salah satunya melalui kegiatan Jumat Bersih yang akan dilakukan satu kali dalam sepekan.
“Setiap Jumat nanti ada kerja bakti rutin, untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekolah yang sehat, nyaman dan bersih. Ini bagian dari pendidikan karakter untuk semua jenjang, dari TK, SD juga SMP,” tambahnya.
Kepala SMPN 1 Yogyakarta Yosepha Niken Sasanti mengatakan, hari pertama masuk sekolah menjadi momen penting untuk memberi kesan yang menyenangkan, serta membuat nyaman para siswa ketika belajar di sekolah.
“Transisi dari SD ke SMP ini memang dari siswa sendiri beragam, ada yang cepat ada yang perlu waktu, kadang juga justru orang tua yang masih belum terbiasa dengan perubahan itu. Tapi kami dorong dan tekankan kepada guru dan orang tua agar bisa lebih memahami anak, begitu juga dengan kakak kelas supaya menjadi teman yang baik, agar penyesuaiannya berjalan lancar,” katanya.
Pihaknya menyampaikan di tahun ajaran 2025/2026 SMPN 1 Yogyakarta menerima 288 murid baru dengan 14 siswa dari jalur afirmasi disabilitas. Di mana materi MPLS akan berfokus pada pendidikan karakter termasuk di dalamnya soal anti perundungan, anti narkotika, anti judi online dan anti kekerasan jalanan.
Salah satu murid baru SMPN 1 Yogyakarta, Faeyza Kinar Khaliluna dari SDIT Salsabila Al Muthi’in menceritakan, dirinya masuk melalui jalur prestasi umum dan merasa sangat bersemangat menyambut hari pertamanya menjadi siswa SMP.
“Tadi bangun jam setengah 5 pagi, perisapan, berangkat dari rumah ke sekolah jam 6. Udah kenalan sama tujuh teman baru dari lulusan SD yang berbeda. Rasanya senang, semoga nanti juga bisa menyumbang prestasi, melalui olahraga beladiri karate yang sudah aku ikuti sejak SD,” ceritanya.