MANTRIJERON,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata menggandeng House of Lmar akan menggelar Fashion on the Street Prawirotaman yang merupakan bagian dari Prawirotaman International Festival 2025. Even ini akan berlangsung dari tanggal 22 hingga 24 Agustus mendatang. Acara tahunan ini telah menjadi magnet bagi para pecinta fashion, budaya, dan seni pertunjukan sejak pertama kali digelar pada tahun 2013.
Dengan tema besar “Funky Indonesia Style: Denim ex Batik”, Prawirotaman akan kembali disulap menjadi panggung runway terbuka yang memadukan keanggunan batik klasik dengan karakter kuat dan universal dari bahan denim.
Event juga sebagai ajang kolaboratif antara desainer, komunitas kreatif, dan pelaku seni lokal yang ingin memajukan ikon kawasan wisata Prawirotaman sebagai salah satu pusat fashion dunia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko saat menggelar Press Conference & Trunk Show, di Hotel 101 Urban Heritage Yogyakarta, Selasa (29/7).
Wahyu menyampaikan, Prawirotaman telah menjelma menjadi kawasan wisata yang hidup dan selalu “ngangeni”. Ia berharap event ini bisa menjadi bagian dari Calendar of Events Nasional, karena selain menjadi daya tarik wisata, juga menjadi kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif dan pariwisata Kota Yogyakarta.
“Industri fashion di Prawirotaman luar biasa. Tahun ini meski ada efisiensi anggaran, semangat untuk menghadirkan Prawirotaman International Festival tetap menyala. Kita akan terus dorong agar ini menjadi etalase budaya dan kreativitas Jogja yang mendunia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Program FOS, Lia Mustafa juga menceritakan bagaimana kegiatan ini bermula sejak tahun 2013. Berawal dari program pendampingan desainer muda di House of Lmar yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, akhirnya pendampingan ini menjadi karya yang kemudian dibanggakan oleh warga terutama para desainer muda di Kota Yogyakarta.
“Awalnya hanya empat sampai enam anak muda yang kami dampingi, kini sudah masuk angkatan ke-10. Kami ingin memberikan ruang ekspresi dan panggung kepada desainer lokal dan nasional, agar karya mereka tidak hanya dipamerkan di hotel, tetapi menyapa langsung masyarakat di jalanan ikonik ini,” jelas Lia.
Acara Fashion on the Street 2025 akan dibuka pada tanggal 22 Agustus sore dengan pertunjukan spektakuler dari komunitas Lion Dance Jogja yang melibatkan 100 orang peserta. Disusul oleh parade karya dari komunitas Funky Kebaya yang dipimpin oleh desainer kenamaan Lenny Agustin (Jakarta). Kegiatan ini juga menghadirkan desainer ternama lainnya seperti, Andrean NR, Soedarna Suwarsa (Semarang), hingga Febby Ayusta (Malang) dan Danny Paraswati (Jogja).
Menariknya, tahun ini juga akan digelar sesi khusus Big Size Fashion Show, sebagai bentuk inklusi dan penghargaan terhadap keberagaman bentuk tubuh. Selain itu, pada 23 Agustus sore akan diwarnai karya 15 desainer muda hasil pendampingan dari Kulon Progo, termasuk presentasi istimewa dari desainer muda Andrean, juara di berbagai pekan mode nasional.
Puncak acara akan menyelenggarakan kegiatan sosial berupa bazar dan fun run hasil kerja sama dengan Lions Club International, di mana seluruh hasil akan disumbangkan untuk membantu anak-anak penderita kanker.
Salah satu desainer yang ikut serta, Tony Winata dari Klamb X nantinya akan mempersembahkan karya berjudul “Tropis Denim Vibes”. Koleksi ini memadukan batik bernuansa tropis dengan denim daur ulang yang di cutting bergaya streetwear. “Karya ini adalah refleksi dari suasana hati kami sebagai orang Jogja yang kreatif, kolaboratif, dan mandiri. Kami ingin menunjukkan bahwa denim pun bisa bercerita tentang budaya dan lingkungan,” ujarnya.