Sleman (04/08/2025) REDAKSI17.COM – Yogyakarta bukan hanya kota pendidikan, tetapi juga kota budaya yang kaya dengan nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Untuk itu, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mewakili Pemda dan masyarakat DIY merasa sangat bahagia menyambut 10.629 mahasiswa baru UGM.
“Saya berharap, Ananda semua bisa merasakan semangat Yogyakarta ini, dan memanfaatkannya untuk berkembang, menjadi generasi muda yang inklusif dan penuh empati. Saya ucapkan selamat datang di Yogyakarta. Mewakili Pemerintah Daerah dan masyarakat DIY, sangat berbahagia menyambut Ananda semua, yang telah memilih Yogyakarta sebagai destinasi studi,” ungkap Sri Paduka saat membacakan sambutan Gubernur DIY.
Dalam Upacara Pembukaan Pengembangan Inisiatif dan Orientasi Mahasiswa Baru (PIONIR) Gadjah Mada 2025 di Lapangan Pancasila, UGM pada Senin (04/08), Sri Paduka pun menuturkan, masa muda adalah waktu yang penuh dengan kesempatan, untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin masa depan. Untuk itu Sri Paduka berpesan agar para Gadjah Mada Muda dapat memanfaatkan masa perkuliahan untuk memperdalam keterampilan kolaborasi, kecerdasan emosional, dan kepemimpinan berbasis nilai.
“Jadikanlah setiap momen hidup di Yogyakarta, sebagai kesempatan untuk mengasah jiwa kemasyarakatan, dan berperan aktif dalam membawa perubahan positif. Semoga Ananda menghayat semangat pendidikan, toleransi, serta budaya di Yogyakarta. Selamat menempuh perjalanan akademis, dan mengambil nilai kehidupan bersama masyarakat,” kata Sri Paduka.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., mengatakan, para Gadjah Mada Muda harus menjadi pribadi yang memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan cita-cita sebagai pemimpin masa depan. Dengan karakter sang juara mereka juga harus tidak hanya cakap dalam pengetahuan kognitif, tetapi juga berkarakter, santun, berbudaya, dan berkepribadian unggul.
“Semoga UGM dapat menjadi wadah bagi Gadjah Mada Muda yang merupakan subjek perubahan, untuk berperan aktif dalam menerapkan ilmu pengetahuan, pengalaman, nilai-nilai luhur, serta karya nyatanya. Semua itu tentu untuk menjawab tantangan pembangunan masa depan baik di lokal maupun di tingkat global,” ungkapnya.
Ova menambahkan, kegiatan PIONIR Gadjah Mada ini juga bertujuan untuk mendorong para Gadjah Mada Muda mengembangkan potensi dan mengambil peran strategis dengan tetap bertumpu pada pilar utama UGM. Setiap langkah dan gerak karya inovasi dan pengabdian civitas UGM diharapkan berlandaskan kerakyatan, mandiri, dan berkelanjutan.
“Selamat datang Gajah Mada Muda. Kalian sudah resmi menjadi civitas UGM. Teruslah berproses, belajar meningkatkan kapasitas, memupuk kolaborasi, kemampuan beradaptasi, berkreasi dan berinovasi. Jadikan kampus ini ruang mengasah karakter dan kehidupan intelektual agar kalian menjadi pribadi unggul, serta berdampak bagi kehidupan bangsa dan kemanusiaan,” imbuhnya.
Dalam laporan kepanitiaanya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., mengatakan, mahasiswa baru UGM tahun ajaran 2025/2026 terdiri dari 8.728 mahasiswa program sarjana dan 1.901 mahasiswa program sarjana terapan. Asal para mahasiswa ini berasal dari semua provinsi di Indonesia, dan terdapat 32 mahasiswa asing yang berasal dari India, Cina, Pakistan, Malaysia, dan Timor Leste yang mengikuti program sarjana.
“UGM berkomitmen menjadikan masa orientasi ini sebagai langkah awal menanamkan gaya hidup berkelanjutan dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Karenanya, mahasiswa baru tidak hanya diberikan pemahaman secara teori, tetapi juga dilibatkan secara langsung melalui praktik pemilihan sampah sejak hari pertama. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun kesadaran lingkungan, sekaligus menumbuhkan keterampilan dasar menerapkan prinsip zero waste,” imbuhnya.
HUMAS DIY