Home / Politik / Setyoko Dorong Edukasi Pengelolaan Sampah di Sekolah-sekolah Jakarta

Setyoko Dorong Edukasi Pengelolaan Sampah di Sekolah-sekolah Jakarta

Jakarta,REDAKSI17.COM – Masalah sampah masih menjadi tantangan serius di Jakarta. Setiap harinya, Ibu Kota memproduksi lebih dari 7.000 ton sampah. Kondisi ini menunjukkan bahwa persoalan sampah tidak dapat diselesaikan hanya melalui pembangunan infrastruktur atau kebijakan pemerintah. Diperlukan perubahan perilaku, terutama dari generasi muda.

Edukasi mengenai pengelolaan sampah sejak dini dinilai krusial. Sebab, persoalan sampah kini bukan lagi sekadar isu lingkungan perkotaan, melainkan telah menjadi persoalan karakter. Sebagian besar timbunan sampah di Jakarta berasal dari rumah tangga dan pemukiman, termasuk lingkungan sekolah.

Sayangnya, banyak siswa belum memiliki kebiasaan dalam memilah sampah, membuang sampah pada tempatnya, maupun memahami siklus hidup sampah plastik.

Melihat situasi tersebut, Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong Pemprov DKI melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dalam mensosialisasikan edukasi pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.

Anggota Komisi D sekaligus Ketua Fraksi Gerindra DKI Jakarta, Setyoko, menilai dunia pendidikan perlu mengambil peran dalam menanamkan kesadaran lingkungan kepada peserta didik.

“Di sekolah-sekolah, kurikulum perlu memasukkan pelatihan-pelatihan terkait pengelolaan sampah. Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga pendidikan karakter dan kepedulian lingkungan,” kata Setyoko di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Ia juga mendorong pengenalan sistem pemilahan sampah berdasarkan warna di sekolah-sekolah, seperti merah untuk limbah berbahaya, kuning untuk sampah anorganik, dan hijau untuk sampah organik.

“Perlu diajarkan penggunaan tempat sampah berwarna-warni, mungkin bisa dimulai dari sana,” ujarnya.

Menurut Setyoko, edukasi semacam ini dapat membentuk budaya hidup bersih dan sehat serta menciptakan kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan sampah berbasis pendidikan.

Legislator Gerindra itu berharap kebiasaan baik yang dibentuk di sekolah dapat terbawa ke lingkungan rumah dan masyarakat luas.

“Kalau siswa sudah terbiasa di sekolah, maka kebiasaan itu akan terbawa ke rumah,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *