Home / Politik / Membedah Penyebab Panas Dingin Hubungan Jokowi-Megawati: Dimulai Karena Dendam atau…

Membedah Penyebab Panas Dingin Hubungan Jokowi-Megawati: Dimulai Karena Dendam atau…

Membedah Penyebab Panas Dingin Hubungan Jokowi-Megawati: Dimulai Karena Dendam atau…
Jakarta,REDAKSI17.COM – Pengamat komunikasi kebijakan pemerintah Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menganggap perseteruan hingga menyebabkan hubungan menjadi panas dingin antara Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo  terjadi atas dasar sikap Ketua Umum PDIP itu kepada Jokowi.

Belakangan menjadi perbincangan tentang sosok Megawati yang dimaksud dinilai kerap merendahkan Presiden RI Jokowi dengan sebutan petugas partai. Tetapi menurut Jamiluddin, bukan itu yang menjadi sebab perseteruan pada antara keduanya.

Jamiluddin mengatakan perseteruan Jokowi kemudian Megawati lebih tinggi disebabkan dikarenakan keduanya miliki kepentingan yang berbeda.

Menurutnya, Jokowi punya kepentingan untuk mengamankan diri pascalengser menjabat sebagai presiden pada Oktober 2024. Kepentingan Jokowi itu, lanjut dia, tentu berkaitan juga dengan keluarga kemudian kroni-kroni Jokowi.

Hal itu yang  menyebabkan Jokowi yang  notabene sebagai kader PDIP justru terlihat condong menggalang pencapresan Prabowo Subianto, ketimbang Ganjar Pranowo yang dimaksud diusung oleh PDIP.

“Untuk itu, Jokowi tampaknya tidaklah yakin Ganjar Pranowo dapat mengamankan kepentingannya. Ganjar dapat jadi dinilai Jokowi akan lebih tinggi loyal kepada Megawati bila nantinya terpilih menjadi presiden,” kata Jamiluddin, Jumat (27/10/2023).

“Karena itu, Jokowi mencari capres yang tersebut lebih banyak diyakininya dapat mengamankan kepentingannya. Untuk itu, Jokowi tampaknya lebih lanjut memilih Prabowo Subianto,” sambungnya.

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo mengikuti prosesi siraman putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka di tempat Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/6).
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo mengikuti prosesi siraman putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka di area Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/6).

Condongnya Jokowi memperkuat Prabowo dipertegas dengan langkah putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang tersebut resmi menjadi cawapres untuk Ketua Umum Gerindra tersebut.

Jamiluddin menilai, Jokowi yang digunakan kemudian turut andil untuk menyodorkan nama Gibran sebagai cawapres Prabowo. Hal itu tidaklah terlepas untuk tambahan memperkuat keyakinannya kepada Prabowo.

“Untuk memperkuat keyakinannya itu, Jokowi tampaknya menyodorkan anaknya Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi cawapres. Keinginan Jokowi itu dipenuhi Prabowo. Hal ini kiranya yang tersebut tambahan meyakinkan Jokowi terhadap Prabowo,” kata Jamiluddin.

Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dalam Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3/2023). (Dok. PDIP)
Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dalam Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3/2023). (Dok. PDIP)

Berdasarkan hak itu, Jamiluddin mempertegas penilaiannya bahwa perseteruan Jokowi dengan Megawati memang terkait dengan pemilihan capres yang tersebut akan diusung.

Menurutnya indikasi perbedaan dukungan capres antara Jokowi san Megawati audha tampak usai PDIP resmi mendeklarasikan Ganjar. Sejak pendeklarasian tersebut, Jokowi juatru lebih lanjut sering terlihat bersama Prabowo, hingga kemudian gambar Jokowi lalu Prabowo banyak dipasang pada baliho.

“Jadi, perseteruan Jokowi juga Megawati kiranya bukan lantaran dendam. Bukan pula oleh sebab itu selama ini Jokowi dinilai kerap direndahkan,” kata Jamiluddin.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *