GONDOMANAN,REDAKSI17.COM-Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan kondisi keamanan dan ketertiban di wilayah Kota Yogyakarta terkendali di masa-masa kegiatan penyampaian aspirasi masyarakat di beberapa titik. Kondisi itu dipastikan usai Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan jajaran Pemkot Yogyakarta melakukan pemantauan di sejumlah lokasi di Kota Yogyakarta pada Senin (1/9/2025).

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan sudah memantau kondisi di 5 titik lokasi yaitu DPRD Kota Yogyakarta, Mako Brimob Polda DIY di Baciro, DPRD DIY, Kompleks Kepatihan dan Pasar Beringharjo serta kawasan Malioboro. Saat pemantauan di pagi hari sampai menjelang siang, kondisi di lima lokasi itu aman serta petugas kemanan, aparat TNI/ Polri dan relawan masyarakat juga siap bersiaga menjaga keamanan.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan jajaran Pemkot Yogyakarta saat memantau Mako Brimob Polda DIY di Baciro.

“Saya tadi sudah memantau di lima titik. Saya pantau di DPRD Kota Yogyakarta kondisi bagus, siap. Saya kunjungi ke Mako Brimob juga terkondisi dengan baik dan siap.  Saya cek juga di Kepatihan juga tenang tidak ada masalah. Kemudian saya cek juga di pasar ini (Beringharjo) tadi pasar tetap berjualan,” kata Hasto ditemui di sela pemantauan di kawasan Malioboro.

Sebelum melakukan pemantauan di sejumlah lokasi, Hasto memimpin apel ratusan personel Satpol PP dan Satlinmas Kota Yogyakarta. Apel itu sebagai bentuk kesiapsiagaan personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sejumlah titik lokasi. Menurutnya kondisi di kompleks Balai Kota Yogyakarta dan sekitarnya juga aman. “Tadi saya pimpin apel Satpol PP semua juga aman di sana (balai kota),” ujarnya.

Hasto Wardoyo saat memimpin apel personel Satpol PP dan Satlinmas Kota Yogyakarta di Balai Kota Yogyakarta.

Hasto menyatakan kegiatan ekonomi masyarakat di sepanjang Malioboro masih ada yang buka. Dicontohkan di Pasar Beringharjo masih ada yang berjualan terutama area pedagang sembako. Namun demikian sebagian besar pelaku ekonomi di sekitar Malioboro memilih menutup sementara.

“Kita menyarankan untuk tidak usah tutup. Tapi mereka kan tutup sendiri. Kita memaklumilah mereka memitigasi sendiri-sendiri. Tapi prinsipnya pemerintah bersama tim pengaman dan Jogoboro, Jogomaton Jogo Malioboro dan Kraton ini juga siap. Meskipun tutup tapi himbauan saya tidak usah terlalu berlebihan kita takut ya, karena Insya Allah kita jaga,” terang Hasto.

Hasto saat menyapa warga dan pekerja di kawasan Malioboro.

Pihaknya juga masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Termasuk jangan mudah terpancing emosi dan akhirnya merusak fasilitas umum maupun infrastruktur dan tempat berjualan. Masyarakat diharapkan menyampaikan aspirasi tapi mengikuti aturan. Hasto menegaskan Pemkot Yogyakarta juga terbuka bagi masyarakat yang akan menyampaikan aspirasi apapun melalui kegiatan open house setiap Rabu pagi di Kantor Wali Kota Yogyakarta.

“Saya mohon untuk tidak reaktif  dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang sering memanas-manasi. Jangan kemudian terpancing dan akhirnya merusak. Kalau tempat jualan dirusak juga, kita akhirnya tidak jualan. Kalau misalkan Malioboro ini dibuat menakutkan juga akhirnya tidak ada pembeli datang,” tuturnya.

Sementara itu Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat, menyebut menyiapkan sekitar 200 personel Satpol PP dan Satgas Linmas Kota Yogyakarta . Personel dibagi melakukan pengamanan di tiga titik lokasi utama yaitu di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Gedung DPRD Kota Yogyakarta, dan Rumah Dinas Wali Kota Yogyakarta.  Octo menyampaikan kondisi Kota Yogyakarta secara umum masih aman dan terkendali (mandali) serta diharapkan terus mandali.

“Kita siapkan personel sejumlah itu uaat ini mengingat kami juga melakukan pengamanan di beberapa objek vital di luar tiga lokasi utama. Kekuatan personel kita bagi dalam dua shit perharinya. Fungsinya selain mendukung  kenyamanan, keamanan dan ketertiban, Satgas Linmas juga kita perbantukan dalam penanganan kedaruratan,” tandas Octo.