Ngampilan,REDAKSI17.COM – Sebanyak 100 pelajar dan 28 masyarakat umum antusias mengikuti pemilihan Duta Baca Pelajar dan Daerah babak penyisihan yang terdiri dari seleksi karya tulis dan tes tertulis pada Kamis (4/9/2025) di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta.
Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan dan Pengembangan Gemar Membaca DPK Kota Yogyakarta, Nunun Zulaikha menjelaskan, ajang pemilihan Duta Baca menjadi yang pertama kali digelar di Kota Yogyakarta.
“Pemilihan Duta Baca pada dasarnya merupakan bagian dari menerjemahkan cita-cita bangsa untuk meningkatkan kegemaran membaca bagi masyarakat, diperkuat dengan Perda Kota Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2022 tentang Perpustakaan salah satunya terkait upaya pembudayaan kegemaran membaca,” jelasnya.
Pihaknya menyatakan ada dua kategori, Duta Baca Pelajar yang diikuti murid SMP dan SMA sederajat dan Duta Baca Daerah yang terbuka untuk masyarakat umum di atas 18 tahun yang berdomisili di wilayah Kota Yogyakarta.
“Dari total 100 pendaftar kategori pelajar, ada 93 peserta dinyatakan lolos dan berhak mengikuti babak penyisihan. Sementara Duta Baca Daerah diikuti sebanyak 27 peserta dari 28 Pendaftar. Baru pertama kali, antusiasmenya cukup besar, ini jadi satu bukti masih banyak anak muda dan warga masyarakat yang punya semangat literasi tidak hanya untuk dirinya, tapi juga ke orang di sekitar,” terangnya.
Duta Baca hadir, lanjut Nunun, sebagai cara untuk menghadirkan sosok yang bisa jadi contoh langsung bagaimana budaya literasi gemar membaca membawa banyak manfaat dalam kehidupan. Memperluas wawasan, mempertajam kemampuan berpikir kritis, mengoptimalkan fungsi otak, yang pada akhirnya memberdayakan individu serta meningkatkan kualitas hidup dan potensi diri.
“Harapan kami dengan terpilihnya Duta Baca Pelajar dan Daerah nantinya, bisa membantu berkolaborasi dalam program memperkuat budaya literasi masyarakat, termasuk juga bersama komunitas di wilayah melalui Kampung Baca dan kegiatan lainnya,” imbuhnya.
Peserta Pemilihan Duta Baca dari SMA 6 Muhammadiyah Yogyakarta, Adinda Khomsya menceritakan, motivasinya mendaftar adalah untuk mengubah cara pandang soal kutu buku, sebab anggapan tersebut sempat membuatnya tidak percaya diri untuk bersosialisasi.
“Ada beberapa orang yang bilang aku itu kutu buku dan kesannya membosankan, padahal semakin banyak membaca buku aku jadi makin terbuka wawasannya, dengan mengikuti seleksi Duta Baca ini aku mau menyampaikan kalau jadi kutu buku itu keren, tetap bisa bersosialisasi, dan punya banyak pengetahuan,” ceritanya.
Sementara bagi Hurria Dini Chalisa yang merupakan siswi dari MAN 2 Yogyakarta mengatakan, dirinya baru mulai gemar membaca sejak SMP karena punya pengalaman personal dengan buku berjudul Loneliness Is My Best Friend.
“Dulu aku lebih suka baca komik, tapi setelah baca buku yang sangat berkesan, aku jadi bisa lebih mengenal diri sendiri, mulai ketagihan dengan membaca buku terkait bagaimana mengetahui potensi diri. Dengan Duta Baca ini hapannya makin banyak teman-teman seusiaku setidaknya punya pengalaman berksesan dari membaca buku, sebagai pintu masuk mengeksplorasi buku yang lain,” katanya.
Setelah melalui babak penyisihan akan dipilih 10 peserta terbaik dari Duta Baca Pelajar dan 10 peserta terbaik dari Duta Baca Daerah, yang melaju ke babak final. Penentuan pemenang akan dipilih berdasarkan penilaian pada presentasi esai dan wawancara pada 11 September 2025 mendatang.