Home / Aneka / Ibu Ini Puasa Seminggu Demi Beri Makan Anak Kelainan Mental

Ibu Ini Puasa Seminggu Demi Beri Makan Anak Kelainan Mental

Ibu Ini Puasa Seminggu Demi Beri Makan Anak Kelainan Mental

Bandung Barat,REDAKSI17.COM – Cerita penuh cinta lalu pengorbanan datang dari kampung Cimerang, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Di sebuah gubuk berdinding papan tua tanpa aliran listrik, Komariah bertahan dengan getirnya hidup yang digunakan mana ia jalani di area tempat usia senja lalu merawat putri semata wayangnya, Imas yang digunakan itu alami gangguan jiwa.

Menggantungkan hidup dari hasil tani yang tersebut mana tak menentu sering kali menciptakan Komariah perlu bersusah payah. Tak peduli jika harus tak makan sehari, bahkan seminggu pun dengan lapang dada Komariah jalani, asalkan perut anaknya sanggup terisi.

“Emak engga makan, asalkan anak Emak sanggup makan. Sehari-hari Emak nggak makan nggak apa-apa, yang tersebut digunakan penting anak ini aja, atau belaka minum air kemudian puasa. Emak puasa kalau tiada ada apa-apa pernah sampai seminggu. Sekalinya ada singkong, singkong dicabut lalu direbus, diparut, dikukus lalu dibuat nasi” ujar Komariah kepada tim berbuatbaik.id.

Imas yang digunakan dimaksud pada saat ini berusia 42 tahun sering kali kehilangan kendali hingga memukul, melempar bahkan melakukan hal-hal berbahaya bagi dirinya maupun orang lain, bahkan ibunya. Imas diduga mengalami tekanan batin yang tersebut yang disebut akhirnya membuatnya miliki gangguan jiwa.

“Biasa suka mengumpulkan sampah lalu dimasukkan ke di dalam di tempat ini (ke dalam bajunya). Tidak tau, sudah begitu penyakitnya saat punya suami. Hanya bertahan setahun lalu cerai,” jelas Komariah

Oleh lantaran itu, untuk menghindari hal buruk, Imas terpaksa dipasung pada area rumah agar Komariah mampu bekerja, memasak atau mengambil air keluar rumah. Meski dengan hati teriris, Komariah tiada miliki pilihan lain. Ia harus tetap berjuang demi melanjutkan hidup sehari-hari ia juga putrinya.

Rumah gubuk papan yang dimaksud dimaksud mereka itu itu tinggali sekarang pun begitu memprihatinkan. Bocor pada sana dalam lokasi ini yang mana mana belaka ditambal sementara. Bahkan untuk kebutuhan dasar seperti kamar mandi pun sangat terpencil dari kata layak lantaran semata-mata dalam bentuk ruang kecil yang tersebut yang dibuat semi tertutup pada depan rumahnya. Belum lagi binatang-binatang liar yang tersebut mana masuk ke dalam hunian mereka.

“Iya, sedang tidur juga pernah biawak lewat. Panjang ada 2 meteran,” kisahnya.

Karena ketiadaan listrik kemudian biaya, Komariah tiada mempunyai pompa air dalam area rumah. Untuk mencukupi kebutuhan airnya untuk mandi, masak lalu juga mencuci Komariah harus bolak balik 10-15 kali ke rumah tetangganya yang mana mana berjarak sekitar 300 m dari rumahnya.

Bersyukur, air hal itu dapat ia dapatkan secara cuma-cuma dari tetangganya. Setiap pagi, Komariah harus bergegas berangkat untuk mengambil air sebab air rutin berhenti mengalir setiap pukul 11 siang. Terkadang, Imas juga turut membantu sang ibu untuk mengambil air.

Sahabat Baik, mari ulurkan tanganmu untuk bantu menguatkan bahu Komariah kemudian Imas. Mereka memang cuma tinggal berdua, namun mari kita tunjukkan bahwasannya; merek bukan sendiri.

Kamu mampu berbuat baik dengan Donasi untuk Komariah serta Imas di area dalam berbuatbaik.id. Seluruh dana yang digunakan masuk akan 100% kami salurkan hingga sampai ke penerima tanpa potongan sepeserpun.

Bagi #sahabatbaik yang digunakan dimaksud sudah mengikuti campaign donasi akan mendapatkan notifikasi yang memuat informasi terkini dari para penerima donasi. Selain itu, kamu yang miliki komunitas juga dapat mendaftarkan komunitasmu untuk memberikan bantuan kepada para penerima donasi.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan mulai #berbuatbaik dari sekarang!


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *