Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY R. Hery Sulistio Hermawan
Yogyakarta (12/09/2025) REDAKSI17.COM – Dinas Kelautan dan Perikanan DIY berkolaborasi bersama Tim Penggerak (TP) PKK DIY dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Pemda DIY menggelar Lomba Masak Serba Ikan Tingkat DIY Tahun 2025 pada Jumat (12/09) di Pendopo Wiyata Praja, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Melalui lomba ini, Pemerintah Daerah DIY menegaskan komitmennya dalam memajukan budaya kuliner sekaligus meningkatkan kesehatan masyarakat melalui penguatan gerakan makan ikan berbasis gastronomi.
Penjabat (Pj.) Sektretaris Daerah DIY, Aria Nugrahadi dalam sambutannya pun mengungkapkan, lomba ini menjadi momentum peletakkan visi untuk masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan mandiri. Visi besar tersebut, yakni mentransformasi gerakan makan ikan, dari sekadar anjuran kesehatan, menjadi sebuah gerakan pemberdayaan ekonomi dan budaya yang menyeluruh, melalui konsep gastronomi.
“Gastronomi ini memiliki beberapa potensi. Pertama, gastronomi sebagai penggerak ekonomi; kedua, gastronomi sebagai media edukasi dan kesehatan; dan ketiga, gastronomi sebagai pelestari budaya,” ucap Aria.
Oleh karena itu, Aria mengajak segenap pihak untuk bersama menghidangkan santapan yang bukan sekadar masakan, tetapi sebuah gerakan. Suatu gerakan yang memberdayakan, mencerdaskan, dan menyejahterakan, melalui potensi perikanan dan maritim DIY.
Dalam kesempatan tersebut, membacakan sambutan Ketua TP PKK DIY, Ketua Tim Kelompok Kerja (Pokja) 3 TP PKK DIY, TO Suprapto menuturkan, Indonesia sebagai negara maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi kekayaan sumber daya ikan yang beraneka ragam dan melimpah di hampir sebagian wilayah. Hal ini sesungguhnya merupakan sebuah potensi besar bagi bangsa Indonesia yang dapat didayagunakan sebagai penggerak ekonomi nasional, penyedia lapangan kerja, penghasil devisa, serta pendukung terwujudnya pertahanan pangan dan gizi nasional.
“Ikan dapat dijadikan sumber gizi dan protein bagi masyarakat, mengingat saat ini Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi di masyarakat. Merujuk data Kementerian Kesehatan, tahun 2024 angka stunting atau kerdil sebesar 19,8%. Dikarenakan ikan mengandung omega 3 yang tinggi, sehingga memiliki peran penting mendukung program peningkatan gizi pada seribu hari pertama kehidupan anak dan anak-anak di bawah umur 2 tahun dalam rangka pembentukan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing,” ujar TO.
Selain itu, ikan sebagai sumber bahan pangan sehat mendukung gerakan masyarakat hidup sehat atau GERMAS yang diharapkan berperan dalam mengurangi beban penyakit. Sehingga dapat mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik dan meningkatkan produktivitas.
Dikatakan TO, dalam rangka mendukung percepatan pembangunan industri perikanan nasional, angka konsumsi ikan nasional tercatat terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2022, konsumsi ikan nasional mencapai 56,48 kg per kapita. Sementara, pada tahun 2023 juga mengalami peningkatan signifikan pada angka 57,61 kg per kapita.
“Di Daerah Istimewa Yogyakarta juga terjadi peningkatan angka konsumsi ikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022 di DIY tercatat sebesar 35,57 kg kapita dan pada tahun 2023 meningkat menjadi 35,83 kg per kapita. Meskipun terus mengalami peningkatan angka konsumsi ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta perlu lebih ditingkatkan karena relatif rendah dibandingkan angka konsumsi ikan nasional,” papar TO.
Upaya-upaya peningkatan konsumsi ikan masyarakat di DIY pun terus dilakukan. Seperti melalui kampanye gerakan memasyarakatkan makan ikan atau Gemar Ikan, melalui peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kandungan gizi dan manfaat ikan; menumbuhkan kreativitas dalam mengolah ikan untuk keperluan konsumsi dan usaha kuliner sebagai sumber pendapatan keluarga serta mendekatkan produk perikanan kepada masyarakat.
“Peningkatan konsumsi ikan menjadi tanggung jawab kita bersama dengan memasyarakatkan gerakan makan ikan di tingkat keluarga minimal dalam seminggu mengkonsumsi ikan dua sampai tiga kali,” tegas TO.
Lomba ini diharapkan dapat menyebarluaskan informasi tentang kandungan dan manfaat ikan bagi kesehatan dan kecerdasan anak; meningkatkan pengetahuan dan keterampilan memasak menu keluarga berbahan baku ikan; dan memperkenalkan ragam menu dan masakan berbahan baku ikan kepada masyarakat luas. Pun, mendukung pemanfaatan sumber daya ikan yang berkedaulatan, berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat; meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap ikan ikan lokal; serta berkelanjutan bisa diterapkan dalam menyajikan menu di tingkat keluarga.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY R. Hery Sulistio Hermawan melaporkan, Lomba Masak Serba Ikan Tingkat DIY Tahun 2025 ini diikuti oleh 10 tim yang berasal dari kabupaten/kota se-DIY. Setiap kabupaten/kota mengirimkan 2 tim, di mana satu tim berjumlah 2 orang.
“Mengangkat tema Protein Ikan untuk Generasi Emas, Lomba Masak Serba Ikan Tingkat DIY Tahun 2025 ini melombakan 3 kategori, yaitu kategori menu keluarga, menu balita, dan menu kudapan,” kata Hery.
Dalam lomba ini, para peserta diharuskan menggunakan ikan tuna sebagai bahan utama masakan. Ikan tuna dipilih lantaran kaya akan asam lemak omega-3 dan protein. Ikan tuna juga mengandung beragam nutrisi penting yang diperlukan tubuh, seperti vitamin D, kalsium, kalium, kolin, vitamin B, seng, dan fosfor. Konsumsi ikan ini dapat menyehatkan jantung, menjaga kesehatan tulang, menjaga kesehatan mata, dan meningkatkan fungsi otak.
Adapun menu yang dimasak secara live di Halaman Pendopo Wiyata Praja merupakan menu keluarga, sedangkan kedua menu lainnya sudah berbentuk jadi dan tinggal didisplai di meja displai. Peserta lomba pun memperebutkan Juara 1 hingga Harapan 2 dari masing-masing kategori menu yang dilombakan. Selain itu, ada juga piala untuk Juara Umum yang diberikan kepada tim yang meraih hasil akumulasi nilai tertinggi dari tiga kategori menu yang dilombakan.
Juri lomba ini berjumlah 5 orang yang berasal dari kalangan profesional dengan berbagai latar belakang, meliputi Ahli Gizi (Dr. Toto Sudargo dari Prodi Gizi dan Kesehatan UGM); Chef Profesional (Hermawan Prasetyanto, S.ST, S.Sos, M.MPar dari STP AMPTA Yogyakarta); Ahli Perikanan (Dr. Prihati Sih Nugraheni, S.Pi., M.P. dari Departemen Perikanan UGM); Ahli Tata Boga (Rukiwiyati dari TP-PKK DIY); dan Ahli Pangan dan Kulinologi (Priyatinah Trisaktiyana dari DWP Pemda DIY).
Berdasarkan hasil keputusan juri, Juara Umum diraih oleh Kontingen Kelompok Sleman 1, atas nama Mujiyati dan Tri Nastiti Cahyaningtyas. Kontingen Kelompok Sleman 1 ini berhasil menyabet Juara 1 Kategori Menu Kudapan dengan menu Getuk Katun (Katul Tuna), Juara 1 Kategori Menu Keluarga dengan menu Troli Tuna (Tongseng Roll Ikan Tuna), dan Juara Harapan 1 Kategori Menu Balita dengan Menu Sop Labi-Labi (Sop Lubang Ikan).
Humas Pemda DIY