JAKARTA,REDAKSI17.COM – Ketua DPC PPP Kota Banjarbaru Napsiani Samandi menyebut lebih terhormat bagi Muhamad Mardiono untuk tak maju sebagai caketum partai berlambang Kabah saat Muktamar X.
Dia berkata demikian demi menanggapi kabar Mardiono yang menerima dukungan 33 DPW PPP untuk menjadi ketum partai berkelir hijau.
“Saya kira lebih terhormat beliau kalau tidak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PPP. Itu akan lebih terhormat,” kata dia kepada awak media seperti dikutip Jumat (19/9).
Napsiani mengaku tidak pernah merasakan dampak apa pun selama Mardiono menjabat Plt Ketum PPP.
Dia mengatakan tidak ada peran Mardiono membuat nama PPP di daerah tetap harum, karena hal demikian dilakukan kader akar rumput.
“Sebenarnaya PPP ini kalau besar di daerah ini adalah perjuangan DPW kemudian perjuangan kawan-kawan DPC, kemudian perjuangan kawan-kawan PAC sebagai ujung tombaknya. Tidak ada sama sekali peran Pak Mardiono yang terasa hingga Bawah,” ujarnya.
Dari situ, Napsiani menyarankan utusan khusus Presiden RI Prabowo Subianto itu tak maju bursa caketum saat Muktamar X.
“Saya pikir Pak Mardiono lebih arif, lebih bijaksana tidak mencalonkan diri, legawa saja, serahkan kepada yang lebih muda dan lebih visioner yang bisa menjembatani PPP ke depannya,” lanjut Napsiani.
Dia mengatakan PPP saat ini memerlukan sosok ketum yang visioner demi membawa kembali partai ke Senayan.
Napsiani menyebut sosok eks Mendag Agus Suparmanto cocok memimpin PPP untuk membawa partai menembus Parliamentary Threshold (PT) empat persen.
“Saya melihat Pak Agus Suparmanto dengan pengalaman dan track record beliau kemudian dengan bagaimana hubungan beliau dengan para ulama dan para sepuh. Saya kira para ulama dan kiai akan memberikan support kepada beliau untuk memimpin PPP,” ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak 33 pimpinan DPW PPP di Indonesia mendeklarasikan dukungan bagi Muhamad Mardiono untuk kembali menjadi ketua umum parpol berlambang Kabah.
Deklarasi dukungan itu disampaikan pimpinan 33 DPW PPP di Hotel Sheraton, Jakarta, Kamis (18/9), jelang pelaksanaan Muktamar X.
PPP pada 27-29 September 2025 bakal melaksanakan Muktamar X dengan agenda menentukan ketum definitif.
Ketua DPW PPP NTT dan Sulsel, yakni Djainudin Lonek serta Imam Fauzan Amir Uskara menjadi figur yang bergantian membacakan deklarasi dukungan.
Para DPW PPP dalam deklarasinya siap mendukung Mardiono sebagai Ketum PPP masa bakti 2025-2030 dalam Muktamar X.
“Siap menjaga dan mengawal pelaksanaan Muktamar X DPP PPP, agar terselenggara dengan baik, kondusif dan penuh silaturahim sebagai partai Islam ahlusunnah waljamaah,” demikian pernyataan dukungan 34 DPW PPP, Kamis.
Selanjutnya, para DPW PPP menyatakan siap menyukseskan dan merayakan pelaksanaan Muktamar X dengan santun, khidmat dan penuh suka cita.
“Tanpa provokasi, kebencian dan saling menjatuhkan. Mari jaga bersama muruah PPP sebagai partai warisan ulama yang menjadi alat perjuangan politik umat Islam,” demikian pernyataan mereka.
Para DPW PPP juga menyatakan menolak sosok caketum dari eksternal untuk bisa berkontestasi pada Muktamar X.
“DPW, DPC, dan seluruh kader PPP se-Indonesia menolak caketum yang bukan berasal dari kader PPP, karena sepanjang sejarah berdirinya sejak tahun 1973, PPP tidak pernah dipimpin oleh Ketua Umum yang berasal dari luar partai,” ungkap mereka.