Home / Politik / Deklarasi DPW PPP: Hanya Kader Layak Pimpin Partai di Muktamar ke-10

Deklarasi DPW PPP: Hanya Kader Layak Pimpin Partai di Muktamar ke-10

MAKASSAR,REDAKSI17.COM – Menjelang Muktamar ke-10 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 27–29 September 2025, dukungan mayoritas pengurus daerah mulai mengerucut. Sebanyak 32 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP sepakat menolak calon ketua umum dari luar partai dan mengusung Muhamad Mardiono sebagai figur utama.

Pernyataan itu disampaikan dalam deklarasi bersama di Jakarta. Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan, Imam Fauzan Amir Uskara, menegaskan bahwa sejarah panjang PPP sejak 1973 tidak pernah dipimpin oleh tokoh eksternal.

“PPP adalah partai kader, sehingga ketua umum harus lahir dari internal. Kami menolak calon dari luar,” tegas Imam Fauzan saat membacakan ikrar dukungan.

Sejumlah nama eksternal sempat masuk bursa calon ketua umum, di antaranya Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman. Sementara dari internal PPP, selain Muhamad Mardiono yang kini menjabat Plt Ketua Umum, ada pula Sandiaga Uno, Taj Yasin Maimoen, serta Suharso Monoarfa.

Dukungan DPW dan DPC kepada Mardiono disebut sebagai bentuk konsolidasi untuk menjaga soliditas menjelang muktamar. Para pengurus daerah menilai, kepemimpinan Mardiono layak dilanjutkan untuk periode 2025–2030.

Deklarasi tersebut juga menyerukan agar seluruh kader dan simpatisan PPP menjaga suasana muktamar tetap kondusif, menjunjung tinggi persatuan, serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah.

“Muktamar harus jadi ajang silaturahmi, bukan perpecahan. Mari kita jaga marwah PPP sebagai partai warisan ulama,” imbuh Imam Fauzan.

Selain itu, pengurus daerah berharap pimpinan PPP yang terpilih nantinya mampu memperbaiki Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai serta mengembalikan kekuatan politik PPP di parlemen pada Pemilu 2029.

Dengan dukungan mayoritas DPW dan DPC, peluang Mardiono untuk kembali menahkodai PPP dinilai semakin terbuka lebar, meski persaingan di muktamar nanti tetap akan menarik untuk dicermati. ***

 

Editor: Suparman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *