Cirebon Kota,REDAKSI17.COM (23/9/2025) – Yayasan Bani Ziyad Kota Cirebon meluncurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai bagian dari komitmen mendukung program pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Acara launching yang digelar di Ndalem Sepuh KH. Bunyamin, Jalan Tugu Dalem, Kelurahan Kalijaga, berlangsung khidmat dengan dihadiri tokoh agama, pejabat pemerintah, unsur TNI-Polri, serta perwakilan sekolah dari berbagai jenjang.
Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yang menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai salah satu pilar menuju Indonesia Emas 2045. Melalui program ini, pemenuhan gizi diharapkan dapat menjangkau ribuan anak sekolah, balita, hingga ibu menyusui sehingga mampu menekan angka stunting yang masih menjadi persoalan kesehatan nasional.
Ketua Yayasan Bani Ziyad, H. Muhammad, menyampaikan bahwa proses pengajuan program ini sudah dimulai sejak bulan Juni 2025. Proses tersebut melalui verifikasi data hingga pengecekan fasilitas, dan akhirnya dapat direalisasikan. Ia menegaskan bahwa berdirinya SPPG tidak hanya berfokus pada kesehatan, melainkan juga memberi dampak positif pada perputaran ekonomi masyarakat melalui pengelolaan dapur yang melibatkan banyak pihak.
Kadinkes Kota Cirebon, Hj. Siti Mariah, yang hadir mewakili Wali Kota Cirebon, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kualitas standar penyajian makanan. Ia mengingatkan agar proses pencucian alat harus menggunakan air bersih dan steril, pemisahan bahan pangan mentah dan matang dilakukan dengan ketat, serta pengemasan makanan mengikuti standar suhu yang tepat. Menurutnya, program ini sejalan dengan misi pemerintah pusat dalam membangun generasi sehat dan berdaya saing menuju Indonesia Emas.
Sementara itu, Danramil 03/Harjamukti, Kapten Inf Sugeng, mengingatkan agar pelaksanaan program dilakukan sesuai kuota yang telah ditetapkan. Ia berharap setiap kelurahan di Kota Cirebon dapat memiliki pelayanan serupa sehingga manfaat program bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat. Menurutnya, sinergi antara yayasan, pemerintah daerah, dan unsur TNI-Polri menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kapolsek Cirebon Selatan Timur, AKP H. Juntar Hutasoit, S.H., M.H., dalam sambutannya menegaskan pentingnya mengantisipasi potensi penyalahgunaan maupun politisasi program. Menurutnya, program berbasis pemenuhan gizi merupakan bagian dari kebijakan strategis yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, sehingga perlu dijaga dari isu-isu yang dapat memicu kerawanan sosial.
Selain itu, Koordinator SPPG Kota Cirebon, Ashar Saputra, menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah ada delapan unit MBG atau dapur gizi yang beroperasi, dan ke depan akan ditambah delapan unit lagi. Targetnya, 32 unit SPPG dapat berjalan penuh di tahun 2025. Ia juga mengingatkan agar apabila ada kendala dalam pelaksanaan, semua pihak berkoordinasi langsung dengan pengelola dan tidak menyebarkan isu di media sosial tanpa dasar yang jelas.
Penerima manfaat dari program ini mencapai 3.900 orang, terdiri dari siswa sekolah, balita, hingga ibu menyusui. Untuk tahap awal, sebanyak 3.100 siswa dari 14 sekolah mulai menerima manfaat pada 24 September 2025, dan sisanya akan berjalan penuh pada 29 September 2025. Selain pemenuhan gizi, program ini diharapkan mampu memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan bergizi seimbang.
Dalam kesempatan tersebut, para tokoh yang hadir menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program. Kapolsek Seltim, AKP Juntar Hutasoit, menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa kepolisian siap bersinergi dengan seluruh pihak dalam mendukung program pemerintah. “Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan maksimal, memberi manfaat nyata bagi masyarakat, serta menjadi fondasi kuat menuju generasi emas di masa depan,” ungkapnya.