Jakarta,REDAKSI17.COM — Ketua DPP PKS Badan Diplomasi dan Pembinaan Luar Negeri, Syahrul Aidi Maazat, menyatakan dukungan penuh terhadap lawatan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke New York, Amerika Serikat, untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kehadiran Presiden Prabowo, menurutnya, merupakan momentum penting bagi diplomasi Indonesia untuk mempertegas posisi sebagai pemimpin Global South sekaligus menggaungkan kembali isu Palestina di forum internasional.
“Sidang Umum PBB adalah panggung strategis bagi Indonesia untuk kembali hadir di level tertinggi dunia. PKS mendukung dan mengapresiasi penuh pidato Presiden Prabowo yang menggunakan kesempatan ini untuk menyuarakan agenda keadilan global, memperjuangkan Kemerdekaan Palestina,” ujar Syahrul Aidi, Selasa (23/9/2025).
Syahrul menegaskan bahwa sikap Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina bukanlah sekadar pilihan politik luar negeri, melainkan amanat konstitusi dan warisan sejarah panjang bangsa Indonesia.
“Konstitusi kita jelas menyatakan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Palestina adalah simbol nyata dari bangsa yang masih terjajah. Maka, Indonesia punya kewajiban moral dan historis untuk terus berdiri di samping rakyat Palestina,” tegasnya.
Sejak awal kemerdekaan, lanjut Syahrul, Indonesia telah konsisten menyuarakan dukungan terhadap Palestina, bahkan menjadi salah satu negara yang tidak pernah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
“Pidato Presiden Prabowo di PBB yang mengangkat isu Palestina menjadi pengingat bagi dunia internasional, bahwa perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka belum selesai dan tidak boleh dilupakan,” imbuhnya.
Syahrul juga menilai, keberanian Indonesia mengangkat isu Palestina akan memperkuat peran sebagai pemimpin Global South yang selama ini menjadi suara negara-negara berkembang.
“Indonesia memiliki legitimasi moral untuk menjadi juru bicara bagi negara-negara yang terpinggirkan dalam sistem internasional. Dengan menyuarakan Palestina, Indonesia sekaligus menunjukkan kepemimpinan yang berpihak pada keadilan dan kemanusiaan global,” jelasnya.
Ia menambahkan, peran aktif Indonesia dalam isu Palestina juga akan memperkuat posisi dalam mendorong reformasi tata kelola internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, yang dinilai belum adil dan seringkali gagal menghadirkan solusi bagi konflik berkepanjangan di Timur Tengah.
Menurut Syahrul, dunia internasional harus mendengar pesan tegas dari Indonesia bahwa kemerdekaan Palestina bukan hanya isu regional, tetapi isu universal.
“Ini soal hak asasi manusia, soal keadilan, dan soal martabat bangsa. Kita berharap dunia tidak lagi memandang Palestina hanya sebagai konflik politik semata, tetapi sebagai perjuangan kemerdekaan yang sah dan harus diwujudkan,” tandasnya.
PKS berharap pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB akan menjadi momentum baru yang menguatkan konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan Palestina di berbagai forum multilateral.
“Indonesia harus terus berada di garis depan, memastikan bahwa suara rakyat Palestina tidak pernah padam, dan dunia tidak berhenti mendukung hingga mereka benar-benar merdeka dan berdaulat,” tutup Syahrul.