UMBULHARJO,REDAKSI17.COM –  Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perhubungan akan kembali memperluas sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi dengan menambah pemasangan Area Traffic Control System (ATCS) di 2 simpang pada tahun 2025. Penambahan ATCS itu untuk memudahkan pengendalian  lalu lintas di simpang-simpang yang terdapat Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) dan menunjang operasional prioritas kendaraan darurat seperti ambulance.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Agus Noto Sutrisno mengatakan pemasangan ATCS pada 2025 di simpang tiga RS Pratama antara Jalan Sisingamangaraja – Jalan Kolonel Sugiyono dan simpang tiga Pasar Telo antara Jalan Sisingamangaraja – Jalan Menukan. Pengadaan dan pemasangan ATCS di dua simpang itu menggunakan APBD 2025 Kota Yogyakarta dengan pagu anggaran sekitar Rp 700 juta.

“Beberapa tahun ini kita fokus di area selatan. Kita mau melengkapi jejaring ATCS di area Yogyakarta selatan.Itu akan mendukung lalu lintas di area selatan yang saat ini ada jaringan rumah sakit RS Pratama dan RS Jogja, Taman Budaya Embung Giwangan untuk pariwisata,” kata Agus saat dikonfirmasi, Rabu(24/9/2025).

Ruang kontrol ATCS Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta

Pihaknya juga memprediksi lalu lintas di area Yogyakarta selatan ke depan akan tumbuh tinggi. Terutama dari aspek  misalnya terkait rencana bus pariwisata diarahkan ke Tempat Khusus Parkir (TKP) Giwangan. Saat ini sejumlah bus-bus pariwisata juga  banyak transit di resto selatan Embung Giwangan. Oleh sebab itu ATCS diperlukan di simpang-simpang APILL area Yogyakarta selatan untuk memudahkan kontrol lalu lintas.

“Kalau sudah sistem ATCS skema-skema kedaruratan juga bisa kita dikendalikan seperti ambulans rumah sakit dan priority vehicle yang dibuat Dishub. Jejaringnya sudah jadi. Makanya terkait ATCS ini kita mencoba di area vital di sana ada RS Pratama dan RS Jogja,” tambahnya.

Dia menyatakan saat ini lelang pengadaan dan pemasangan ATCS sudah selesai dan masuk tahap pengerjaan. Misalnya membuat pondasi-pondasi. Setelah itu perakitan di lapangan karena komponen ATCS harus diinstal. Salah satu kompenan ATCS adalah kamera CCTV yang berkualitas untuk memantau kondisi lalu lintas. Waktu pengerjaan dan pemasangan sesuai kontrak 75 hari sehingga November nanti diharapkan sudah terpasang.

Kondisi lalu lintas di simpang tiga RS Pratama yang akan dipantau dan dikendalikan lewat ATCS.

Menurutnya fungsi ATCS sangat vital dalam manajemen lalu lintas perkotaan karena pengaturan lampu APILL bisa dilakukan secara real-time dari pusat kontrol di Kantor Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Misalnya jika ada kepadatan lalu lintas di simpang, durasi lampu warna hijau ditambah. Adapun lalu lintas Yogyakarta selatan dinilainya masuk kategori padat  di jam-jam tertentu sehingga perlu ATCS untuk menggurai lebih cepat.

“Padat di jam-jam kerja masuk  sekolah pagi dan sore. Karena banyak pekerja huniannya di luar kota di kabupaten sekitar, sehingga menimbulkan kepadatan di pintu-pintu  keluar masuk kota. Di sore  tambah bus-bus pariwisata. Jadi dengan ATCS akan lebih efektif dan lebih cepat mengurai. Dari kinerja lalu lintas jalan, ATCS sangat signifikan membantu,” terang Agus.

Dia menyebut dari 58 simpang ber-APILL di Kota Yogyakarta yang sudah dilengkapi ATCS  31 simpang. Pemkot Yogyakarta menargetkan seluruh simpang di kawasan perkotaan bisa dikendalikan secara sistem melalui ATCS secara bertahap Sistem itu juga akan memudahkan deteksi gangguan misalnya lampu lalu lintas padam dari pusat kontrol.

Kondisi lalu lintas di simpang 3 Pasar Telo dari CCTV publik Pemkot Yogyakarta.

“Itulah sistem ATCS yang ingin kita bangun untuk lalu lintas perkotaan. Membangun sistem ini di awal berat dari sisi anggaran dan perencanaan. Tapi pasca-nya setelah sistim ini dibangun akan jauh lebih mudah dan akan berkelanjutan.