Marc Marquez (kanan) harus menunda liburannya di Lombok karena ditunggu jadwal padat di Eropa. (Resha Pratama/detikSport)
Jakarta,REDAKSI17.COM – Marc Marquez awalnya punya rencana untuk liburan di Mandalika usai balapan akhir pekan ini. Sayang, Marquez harus menundanya. Kenapa?
Marquez sudah mengunci gelar juara dunia di MotoGP Jepang pekan lalu. Oleh karenanya, Marquez bisa menjalani sisa lima balapan dengan lebih santai.
Salah satunya yang terdekat adalah MotoGP Mandalika 2025 yang digelar 3-5 Oktober. Balapan itu adalah satu-satunya seri yang belum pernah ditaklukkan Marquez.
Di sana Marquez selalu gagal naik podium di balapan utama, sehingga ada rasa penasaran yang harus dituntaskan akhir pekan ini. Nah, sejak MotoGP Mandalika masuk kalender pada 2022, para pebalap biasanya berlibur dulu, baik itu di Lombok maupun Bali, sebelum atau sesudah balapan.
Karena ada jarak dua pekan dengan MotoGP Australia, wajar jika para pebalap itu bakal memperpanjang masa tinggalnya di Indonesia setidaknya 3-4 hari setelah balapan selesai.
Marquez yang sudah melalui perjuangan tak ringan untuk menjuarai MotoGP mengaku ingin menghabiskan waktu libur dua pekan di Lombok. Meski demikian, hal itu tidak bisa terwujud.
Sebab, Marquez harus balik ke Spanyol karena banyak acara yang sudah menunggu sejak jadi juara dunia, baik itu bersama pihak sponsor maupun media.
“Ya, Indonesia selalu memberikan rasa cinta besar untuk kami saat berada di sini, Anda tahu kan saya menghabiskan banyak waktu di Indonesia, bahkan saya beberapa kali liburan ke Bali. Tahun ini saya berencana untuk tetap di Lombok setelah balapan Mandalika, tetapi karena saya baru jadi juara dunia kemarin, saya harus kembali ke Spanyol untuk mengikuti beberapa acara,” ujar Marquez dalam jumpa pers dengan media di Thamrin Nine, Selasa (30/9/2025) malam WIB.
“Tapi lain kali (pasti saya akan liburan di Lombok), Fermin (Aldeguer) akan tetap di Lombok bersama pacarnya. Tapi saya harus kembali ke Spanyol untuk sesi wawancara dengan jurnalis dan menjalani beberapa komitmen saya setelah jadi juara. Saya harus optimistis (menang), karena saya tidak pernah finis di Lombok.”