Home / Politik / Keterwakilan Anak Muda di Parlemen Merosot, Parpol Buka Ruang Lebih Luas bagi Milenial & Gen Z

Keterwakilan Anak Muda di Parlemen Merosot, Parpol Buka Ruang Lebih Luas bagi Milenial & Gen Z

JAKARTA,REDAKSI17.COM – Indonesia tengah menghadapi paradoks politik di mana mayoritas penduduk adalah generasi muda, tetapi keterwakilan mereka di parlemen justru merosot. Data Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mencatat, anggota DPR berusia di bawah 40 tahun hanya 15 persen pada Pemilu 2024 atau terendah sejak 1999.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan demografi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 53.81 persen atau lebih dari separuh penduduk Indonesia merupakan generasi milenial dan Gen Z. Potensi besar tersebut perlu dimaksimalkan dengan mendorong lahirnya demokrasi yang lebih representatif, inklusif dan memberi ruang bagi generasi muda.

“Demokrasi harus betul-betul inklusif dan terbuka. Generasi muda harus ikut terlibat secara aktif dalam partai politik. Mereka punya integritas yang terjaga, pemikiran yang genuine dan punya aktivitas-aktivitas yang bisa diandalkan untuk membangun bangsa,” ujar Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Sekretaris Jenderal DPP Partai Perindo yang merupakan mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) usai penyerahan SK Kepengurusan Partai Perindo Papua Tengah dan Kota Bandung di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Dia menilai, energi generasi muda menjadi kunci penting dalam memperkuat demokrasi Indonesia. “Kami yakin keterlibatan mereka akan berdampak, tidak hanya bagi partai, tapi juga masyarakat luas. Jadi Partai Perindo tidak hanya meraih teman-teman yang usianya relatif lebih senior, tapi kita juga meraih banyak anak-anak muda yang memang potensial untuk ikut terlibat dalam aktivitas Partai Perindo,” katanya.

Partai Perindo atau dikenal dengan Partai Kita berupaya nyata merekrut anak-anak muda dalam kepengurusan pusat dan daerah. “Kami sangat terbuka sekali untuk merekrut anak-anak muda potensial. Ini sejalan dengan Ketua Umum kami, Angela Tanoesoedibjo, yang notabene adalah perempuan dan muda,” tegas Ferry.

Komitmen itu salah satunya tercermin dalam penunjukan Amandus Pigai, 33 tahun, sebagai Ketua definitif Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Papua Tengah. Amandus menegaskan komitmennya menjadikan anak muda sebagai mesin penggerak politik di wilayahnya. “Anak muda di Papua Tengah banyak. Kami akan buat mesin Pemuda Perindo untuk mengakomodasi mereka, lalu menggerakkan bersama,” ungkapnya.

Evaluasi kepengurusan juga akan dilakukan untuk memastikan kader yang bertahan adalah mereka yang benar-benar loyal dan berkomitmen. “Target kami 4 kursi DPRD Provinsi dari sebelumnya 2,” tutur Amandus mengenai target perolehan kursi legislatif pada Pemilu 2029 mendatang.

Tak hanya fokus pada anak muda, Partai Perindo juga memberi ruang lebih besar bagi perempuan. Tak sekadar memenuhi kuota 30 persen, melainkan mendorong perempuan benar-benar aktif di struktur kepemimpinan. Salah satunya melalui penunjukan Fetty Ernestyn sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Perindo Kota Bandung.

“Kami akan memberdayakan perempuan sesuai potensi. Ada yang peduli pendidikan anak, ada yang kuat di bisnis perempuan, semua bisa diarahkan agar berkontribusi,” ucap Fetty.

Di tingkat nasional, keterwakilan perempuan di DPR memang meningkat menjadi 21% atau 137 orang pada Pemilu 2024. Namun, lebih dari sepertiga (58 orang) masih terasosiasi dengan dinasti politik. Artinya, jalan untuk menghadirkan kepemimpinan perempuan yang independen dan segar masih panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *