Yogyakarta (03/10/2025) REDAKSI17.COM– Malioboro Run kembali digelar dan tahun ini memasuki tahun keempat penyelenggaraannya. Acara yang diinisiasi oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY ini mengusung semangat sport tourism dengan tema “Running with Heart, Explore the Culture.” Tahun ini, Malioboro Run 2025 hadir dalam skala yang lebih besar dan telah mendapatkan standarisasi internasional.
Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memperkenalkan budaya lokal melalui olahraga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. “Yogyakarta merupakan kota pariwisata, budaya, dan pendidikan. Serta, pariwisata menjadi lokomotif perekonomian Yogyakarta. Untuk itu, peran seluruh unsur di Jogja ini menjadi tanggung jawab kita semua, bagaimana perekonomian dapat tumbuh dan berkembang. Salah satunya dengan kegiatan sport tourism ini,” ungkapnya dalam konferensi pers di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, Jumat (03/10).
Malioboro Run tahun ini sedikit berbeda karena telah mendapatkan standarisasi rute dari Association of International Marathons and Distance Races (AIMS World Running), sehingga masuk dalam kalender event internasional. Acara akan diselenggarakan pada 5 Oktober 2025, dengan kawasan Malioboro sebagai titik start dan melewati sumbu-sumbu heritage Yogyakarta.
“Pada tahun keempat ini kita telah diakui secara internasional. Maka akan ada kebijakan-kebijakan yang lebih baik lagi dari sebelumnya,” ujar Santoso.
Ia berharap gelaran tahun ini menghadirkan pengalaman yang lebih berkesan bagi para peserta. “Kami berharap Malioboro Run dapat menjadi event yang tidak hanya menyehatkan, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang mengesankan,” terangnya.
Malioboro Run 2025 menghadirkan tiga kategori lomba yang dibedakan berdasarkan jarak tempuh dan batasan usia peserta. Ketiga kategori tersebut meliputi Half Marathon (21 km) dan 10K (10 km) untuk peserta berusia 18 tahun ke atas, serta 5K (5 km) untuk peserta berusia mulai 17 tahun.
Kegiatan ini akan diikuti sekitar tujuh ribu peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY, Raden Agus Trimurjanto, menjelaskan bahwa ajang ini juga berpotensi meningkatkan kunjungan wisata ke berbagai lokasi di Yogyakarta, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Dari tujuh ribu peserta, 73% berasal dari luar Jogja. Ini merupakan barometer bahwa Jogjakarta memiliki daya tarik tersendiri, apalagi lari di perkotaan dengan hal-hal heritage kita. Saat ini banyak hotel di wilayah Jogja penuh, peningkatan juga terjadi di pembelanjaan. Ini membuktikan tujuan meningkatkan perekonomian terwujud,” ujar Agus.
Tidak hanya menjadi ajang olahraga semata, kegiatan ini juga menjadi sarana promosi yang efektif untuk memperkenalkan pesona Jogja kepada khalayak yang lebih luas. Melalui Malioboro Run, citra Yogyakarta sebagai destinasi wisata unggulan diharapkan semakin dikenal, baik di tingkat nasional maupun internasional.
HUMAS PEMDA DIY



