GONDOKUSUMAN,REDAKSI17.COM-Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo meninjau lomba mural pelajar yang diadakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta pada Sabtu (4/10/2025) di Jalan Wardani. Lomba mural pelajar adalah rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke -269 Kota Yogyakarta. Melalui lomba mural itu Pemerintah Kota Yogyakarta berharap bisa menumbuhkan rasa memiliki dan peduli Yogya kepada para pelajar.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengapresiasi karya para pelajar dalam lomba mural itu. Hasto mengatakan melalui lomba itu Pemkot Yogyakarta ingin menanamkan rasa memiliki dan peduli untuk memperindah Kota Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo berbincang dengan salah satu pelajar peserta lomba mural. 

“Yang pertama mereka harus punya rasa handarbeni atau memiliki. Kita sebenarnya ingin menumbuhkan anak-anak itu punya care, kepedulian. Kalau ‘bahasa tinggi-nya’ ikut Hamemayu Hayuning Bawono,” kata Hasto ditemui di sela meninjau Lomba Mural di Jalan Wardani, Kotabaru.

Menurutnya hasil karya mural para pelajar itu dii luar ekspektasi awalya. Pihaknya berpikir mural yang akan ditampilkan berbasis batik dan ada pesan moral. Namun ternyata hasilnya melebihi ekspektasi dan memiliki imajinasi. Dicontohkan mural dengan visualisasi Tugu Yogyakarta dan aktivitas para penari. Ada juga wayang punokawan yang bersih-bersih Kota Yogyakarta.

Hasto saat meninjau lomba mural di Jalan Wardani

“Saya kira di Hari Jadi Kota Yogyakarta, kita mewujudkan gotong royong dengan mengubah suasana dan tentu melibatkan warga masyarakat, termasuk anak sekolah,” paparnya
Hasto menilai melalui karya mural para pelajar itu selain mengasah kreavitas juga memperindah dinding di pinggiran jalan di Kota Yogyakarta. Salah satunya dinding SMP N 5 Kota Yogyakarta di Jalan Wardani. Pihaknya berpesan agar jangan banyak vandalisme atau mural yang tidak sehat mengotori Kota Yogyakarta  dan menjadi sampah visual.

Hasto ikut mengecat gambar mural. 

“Lebih baik kita menciptakan keindahan. Karya yang indah yang diekspos di Kota Yogyakarta kota budaya. Bukan karya yang brutal tapi karya yang penuh pesan moral dan keindahan,” ucap Hasto.
Sementara itu Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori mengatakan lomba mural untuk tingkat SMP di Kota Yogyakarta baru pertama kali diadakan. Ada 55 tim dari 38 sekolah yang mengikuti lomba mural kategori SMP/MTs dan 6 tim dari 5 sekolah untuk kategori SMA/SMK/MA. Lokasi lomba mural di dinding SMPN 5, SMPN9, SMPN 8 Yogya, SDNTukangan, SDN Gedongtengen, SDN Ngabean dan SDN Margoyasan.

Karya mural tim SMPN 1 Yogyakarta. 

“Tema yang diusung dalam lomba mural, Jogja Berbudaya dan Jogja Bersih. Anak-anak ekspresinya menbanggakan. Kita akan kembangkan di tempat lain. Mudah-mudahan ini menjadi inspirasi untuk tahun-tahun mendatang,” terang Budi.
Salah satu tim yang mengikuti lomba mural dari SMPN 1 Yogyakarta menampilkan mural suasana Yogya dan tokoh Satria penjaga Yogya yang  menjaga kebersihandan kebudayaan. Perwakilan Tim SMPN 1 Yogyakarta, Aqila Saqia mengaku senang dengan lomba mural itu karena bisa mengekspresikan kreativitas. “Tema tokoh Satria penjaga Yogya dari sampah menjaga kebersihan dan kebudayaan Yogya,” imbuh Aqila.(