Gunungkidul (08/10/2025) REDAKSI17.COM – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Dr. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI, Ossy Dermawan, melakukan peninjauan pemanfaatan air tanah dan penyerahan sertifikat tanah bagi warga Kabupaten Gunungkidul. Dalam sambutannya, Sri Sultan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada jajaran pemerintah pusat atas dukungan terhadap upaya penyediaan air bersih dan bidang tanah guna peningkatan kesejahteraan masyarakat Gunungkidul.
“Saya atas nama Pemerintah Daerah menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak-bapak semua yang mewakili pemerintah pusat, di mana baik warga masyarakat, sebagian dari masyarakat Gunungkidul bisa menikmati air bersih. Biarpun mungkin digunakan sebagian besar untuk sektor pertanian, semoga pendapatan dan kesejahteraan warga masyarakat meningkat,” ujar Sri Sultan dalam acara di Omah Godhong Kelor, Karangmojo, Gunungkidul, Rabu (08/10).
Sri Sultan mengungkapkan, dengan adanya akses air yang lebih memadai, masyarakat kini dapat memperoleh air bersih untuk kehidupan khususnya dalam pertanian. “Yang dari biasa menanam di tempat-tempat yang cukup tandus, sekarang tanaman itu berubah, yang ditanam padi. Sehingga harapan saya, dia lebih sejahtera,” tutur Sultan.
Selain meninjau pemanfaatan air tanah, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat tanah bagi warga Gunungkidul. Dalam kesempatan tersebut, Sri Sultan berpesan agar masyarakat menjaga dokumen penting tersebut dengan baik.
“Saya mohon Ibu-ibu, Bapak-bapak, sekarang sudah punya sertifikat, ya simpan baik-baik. Ojo didol, disimpan yang baik, hati-hati karena sertifikat itu untuk transaksi ekonomi bagi jual beli tanah,” pesan Sultan.
Lebih lanjut, Sri Sultan menyinggung dampak ekonomi dari pemanfaatan air bersih khususnya sebagai saluran irigasi pertanian. Ia menyebut, produksi padi yang meningkat diharapkan memberi tambahan penghasilan signifikan bagi petani. Namun demikian, Sultan berpesan agar peningkatan pendapatan tidak diikuti perilaku konsumtif.
“Ambil disimpan dulu, mungkin untuk anak atau cucu yang memerlukan sekolah. Jangan konsumtif, lebih baik ditabung,” pesan Sultan.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Dr. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), juga mengapresiasi upaya Pemerintah Daerah DIY serta masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan sumber air di wilayah Gunungkidul. “Kalau tadi kita melihat air yang mengalir dengan deras dan bersih, saya bisa melihat muka saya sendiri di atas air tadi, saking bersihnya. Gunungkidul dulu kita kenal sebagai daerah yang tandus, sulit air, sehingga tentunya berpengaruh pada sektor pertanian, pangan, dan juga kehidupan masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu, air sangat mendasar, tanpa air tidak ada kehidupan,” ujarnya.
Menko AHY menegaskan bahwa pembangunan irigasi merupakan langkah penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. “Irigasi merupakan infrastruktur yang sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil pertanian kita. Dengan pembangunan irigasi tadi bisa meningkatkan panennya dari dua menjadi tiga kali. Ini sesuatu yang baik, dan mudah-mudahan kita terus bekerja, berikhtiar agar kesejahteraan para petani juga terus meningkat dari waktu ke waktu,” jelasnya.
Adapun, AHY juga menyerahkan sertifikat tanah kepada warga. “Dan tentunya sore hari ini di pendopo ini sama-sama kita menyaksikan sebuah penyerahan, walaupun secara simbolis, kepada 128 penerima: ada 25 untuk hak pakai bagi Pemerintah Provinsi DIY, kemudian tiga surat wakaf untuk pondok pesantren, dan 100 penerima sertifikat hak milik,” terang AHY.
Ia turut mengingatkan pentingnya menjaga sertifikat dengan baik dan tidak disalahgunakan. “Tolong dijaga, seperti disampaikan oleh Pak Gubernur. Sertifikat hak milik ini benar-benar sesuatu yang berharga, dan secara resmi negara menyatakan Bapak Ibu adalah pemegang hak atas tanah yang saat ini Bapak Ibu miliki secara formal. Ini bentuk kehadiran negara dan pemerintah untuk menghadirkan kepastian hukum atas tanah,” tegasnya.
Menutup sambutannya, AHY menyampaikan bahwa pemerintah pusat akan terus mendukung pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Ini adalah bentuk kehadiran negara. Kita berharap Bapak Ibu bisa lebih tenang, fokus pada pekerjaan, dan mudah-mudahan di Daerah Istimewa Yogyakarta semakin maju, Pak Gubernur semakin sejahtera, Ibu Bupati Gunungkidul khususnya. Kini kita siap berkolaborasi, kami dari pusat setiap saat siap untuk memberikan dukungan,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI, Ossy Dermawan, melaporkan DIY menjadi salah satu provinsi dengan progres pendaftaran tanah tertinggi secara nasional. “Alhamdulillah Bapak Menko, Yogyakarta adalah salah satu provinsi dengan progres pendaftaran tanah yang tertinggi secara nasional,” ucapnya.
Khusus untuk Kabupaten Gunungkidul, Osi melaporkan capaian penuh program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2025. “Saat ini khusus di Kabupaten Gunungkidul, Ibu Bupati, kami sampaikan bahwa capaian program PTSL pada 2025 ini mencapai 3.500 bidang tanah, dan alhamdulillah Kepala Kantor Pertanahan Gunungkidul beserta jajaran telah menyelesaikan 100% dari PTSL 3.500 bidang tanah ini,” jelasnya.
Menutup laporannya, Ossy menyampaikan optimisme terhadap keberlanjutan program PTSL di tahun mendatang. “Alhamdulillah hari ini sertifikat akan diberikan, dan mudah-mudahan program PTSL ini bisa akan terus dilanjutkan. Dan yang kami dengar, insyaallah tahun depan akan ada peningkatan volumenya karena ada relaksasi anggaran,” tutupnya.
HUMAS PEMDA DIY