Umbulharjo,REDAKSI17.COM — Dalam upaya memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Bagian Perekonomian dan Kerja Sama serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menggelar kegiatan Pitching Showcase “Sambatan Digital Jogja – Urun Daya, Urun Dana, Urun Asa”pada Rabu (8/10/2025) di Tjokro Style.

Kepala Bagian Perekonomian dan Kerja Sama Setda Kota Yogyakarta, Danang Yulisaksono, menjelaskan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari literasi Securities Crowdfunding (SCF) yang sebelumnya telah dilakukan TPAKD sebagai upaya memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, petani milenial, serta pelaku ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta.

“SCF menjadi salah satu alternatif pembiayaan digital yang memungkinkan usaha berbadan hukum, untuk menghimpun dana masyarakat secara aman, transparan, dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di mana kegiatan Sambatan Digital ini berangkat dari nilai gotong royong yang mengakar kuat di masyarakat Yogyakarta,” jelasnya.

Kepala Bagian Perekonomian dan Kerja Sama Setda Kota Yogyakarta, Danang Yulisaksono.

Dengan konsep urun daya, urun dana, urun asa, lanjut Danang, adalah bentuk modernisasi nilai sambatan. Melalui Securities Crowdfunding, pelaku usaha dapat menghimpun dukungan masyarakat secara digital, sambil tetap berpegang pada prinsip kebersamaan dan transparansi.

“Sambatan Digital menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam membangun ekonomi inklusif berbasis gotong royong. Memperkuat ekosistem SCF di tingkat daerah, membuka jalan bagi usaha-usaha potensial untuk berkembang dengan dukungan pendanaan publik secara transparan dan berkelanjutan,” terangnya.

Proses Pitching Sambatan Digital Jogja – Urun Daya, Urun Dana, Urun Asa.

Pihaknya juga menambahkan, Pemkot bersama TPAKD akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor agar semakin banyak pelaku usaha lokal yang siap memasuki ekosistem pembiayaan digital.

“Kami berharap setelah kegiatan ini, akan lahir lebih banyak penerbit potensial dari Yogyakarta yang mampu mengakses pendanaan melalui SCF. Pemerintah hadir sebagai fasilitator, agar semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi bisa benar-benar tumbuh dari pelaku usaha sendiri,” tambahnya.

Kegiatan Pitching Showcase ini diikuti 22 pelaku usaha potensial, terdiri dari koperasi unggulan, UMKM kuliner dan kreatif, petani milenial, serta pelaku jasa pariwisata. Mereka berkesempatan mempresentasikan rencana pengembangan usaha di hadapan fasilitator dari LBS Urun Dana, salah satu platform penyelenggara SCF di Indonesia.

Direktur Bisnis dan Co-Founder LBS Urun Dana, Murdani Aji, menyampaikan bahwa kehadiran SCF menjadi peluang besar bagi pelaku usaha di daerah untuk naik kelas.

“Banyak pelaku UMKM dan koperasi sudah punya produk bagus, pasar jelas, tapi terhambat di pembiayaan. SCF memberi alternatif agar mereka bisa scale up usaha tanpa bergantung pada pinjaman konvensional. Kuncinya ada pada kesiapan bisnis dan kepercayaan publik,” ujarnya.

Salah satu peserta, Sylvia Maycella, pemilik CV Black Kebab Indonesia, mengaku mendapat banyak manfaat dari kegiatan tersebut.

“Melalui sesi pitching ini, kami mendapat evaluasi dan feedback langsung dari LBS Urun Dana, jadi bisa lebih memahami standar kesiapan usaha yang dinilai layak oleh investor dalam platform SCF,” katanya.